Washington (ANTARA News) - Inggris dan sekutu-sekutu AS lainnya menuntut penutupan penjara militer AS di Teluk Guantanamo, tapi juga menghambat usaha-usaha untuk mengizinkan sejumlah tahanan untuk pulang, kata suratkabar The Washington Post, Selasa. Para pejabat Inggris baru-baru ini menolak tawaran AS untuk memindahkan 10 mantan penduduk Inggris dari Guantanamo ke Inggris, dengan alasan bahwa akan terlalu mahal untuk mengawasi mereka, kata suratkabar tersebut mengutip dokumen-dokumen yang diumumkan bulan ii di London. Inggris juga menolak satu gugatan oleh para keluarga sejumlah tahanan yang menggugat pemerintah Inggris agar mengusahakan pembebasan mereka, kata The Washington Post seperti dikutip Reuters. Kendatipun semua warga negara Inggris di Guantanamo telah dibebaskan dimulai tahun 2004, Inggris menolak keras mengizinkan mantan penduduk untuk pulang, kata suratkabar tersebut. Jerman dan sekutu-sekutu Eropa lainnya yang menuntut penutupan penjara Guantanamo, juga menolak menerima para tahanan dari fasilitas itu, kata suratkabar tersebut. Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengecam praktek-praktek AS di Guantanamo, di mana para tahanan ditahan tanpa tuduhan. Sekitar 335 tahanan telah dipindahkan keluar Guantanamo sejak adanya kamp penjara itu Januari 2002 dan 110 lainnya dari 440 tahanan masih di penjara itu dinyatakan memenuhi syarat untuk dipindahkan atau dibebaskan, kata Pentagon.

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006