Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Rabu pagi, turun tipis menjadi Rp9.163/9.165 dibanding penutupan hari sebelumnya pada posisi Rp9.155/9.160 per dolar AS atau melemah sebanyak delapan poin. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Rabu, mengatakan melemahnya rupiah, karena aksi lepas mata uang itu oleh pelaku lokal. Pelaku lokal melepas rupiah untuk mencari untung setelah dua hari lalu menguat, katanya. Namun, lanjut Kostaman, aktifitas pasar agak sepi, karena pelaku lokal lebih suka berdiam diri menyambut hari libur panjang. Meski dolar AS di pasar regional melemah terhadap yen, akibat kekhawatiran pelaku asing terhadap pertumbuhan ekonomi nasional AS dan rencana uji coba nuklir Korea Utara untuk kedua kalinya, katanya. Dia mengatakan, dolar AS terhadap yen turun menjadi 118,65 dari sebelumnya 118,75, euro merosot menjadi 148,80 dari sebelumnya 149,00 dan euro sedikit berubah jadi 1.2540. Jadi tekanan terhadap rupiah terutama disebabkan oleh pasar saham regional agak melemah, terutama indeks Nikkei Jepang turun 0,60 persen, indeks Kospi, Korea melemah 0,61 persen, ucapnya. Menurut dia, kenaikan yen terhadap dolar AS, setelah bank sentral Jepang (BOJ) meningkatkan pengawasan transaksi perdagangan mata uang yang memberikan sentimen positip terhadap yen. Jepang khawatir investor mengalihkan dananya untuk diinvestasikan ke luar negeri, katanya. Meski demikian, rupiah masih berpeluang untuk menguat, apabila kondisi pasar yang agak negatif kembali menguat, melihat kinerja ekonomi makro Indonesia cukup bagus. Selain itu, katanya, adanya upaya pemerintah yang menaikkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan PLN masih memberikan sentimen positip pasar. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006