Surabaya (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut menambah empat kapal perang, masing-masing KRI Viper 820, KRI Piton 821, KRI Weling 822 dan KRI Karang Tekok 982. Peresmian keempat KRI langsung dilakukan oleh Panglima TNI, Marsekal Djoko Suyanto di Markas Komando Armada RI kawasan Timur Dermaga Ujung, Surabaya, Kamis. KRI Viper 820 adalah kapal produksi TNI AL dari satuan kerja Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Jakarta (Fasharkan), sedangkan KRI Piton dan Weling merupakan kapal produksi Fasharkan Metinggi Tanjung Uban, Propinsi Kepulauan Riau. Ketiga KRI merupakan jenis kapal patrol Craft (PC-40) yang merupakan hasil karya dan modifikasi prajurit terbaik matra laut. Kapal perang PC-40 ini mampu melaksanakan peperangan permukaan atau peperangan anti kapal permukaan dan pertahanan anti serangan udara terbatas. Kapal bercat doreng tersebut dipersenjatai mitraliur kaliber 25 mm model 2M-3 tipe 110-M buatan Rusia dan mitraliur kaliber 12,7 mm yang juga dibuat di negeri Beruang Merah itu. Ketiga kapal tersebut juga dilengkapi dengan ruang pusat informasi tempur, ruang komunikasi dan gudang amunisi. Sedangkan KRI Karang Tekok 982 adalah kapal eks KM Mahakam jenis kapal feri cepat milik PT ASDP yang akan difungsikan sebagai kapal angkut personel. Kapal feri dengan kecepatan 38 knot itu telah dimodifikasi dan dilengkapi persenjataan hingga layak memperkuat jajaran TNI AL. Dalam amanatnya, Panglima TNI mengatakan penambahan empat KRI merupakan hal yang membanggakan, mengingat keterbatasan anggaran pertahanan untuk pengembangan Alutsista. "Untuk menjadi negara yang besar, mandiri dan disegani, mau tidak mau TNI harus memiliki armada yang besar dan kuat baik di darat, laut maupun udara," katanya. Untuk itu, menurut Djoko, secara bertahap pemerintah dan khususnya TNI akan terus mendukung industri strategis pertahanan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan alutsista TNI. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006