Sidoarjo (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto, menegaskan bahwa kondisi tanggul penahan luapan lumpur dari proyek PT Lapindo Brantas Inc. di Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, masih aman. Pernyataan itu disampaikannya saat meninjau lokasi penyaluran air lumpur (spill way) di Desa Pejarakan, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, Sabtu. Namun, pernyataan Djoko Kirmanto itu oleh masyarakat sekitarnya sempat diragukan lantaran sejauh ini ada rembesan air lumpur yang berada di pondasi tanggul di dekat rel Kereta Api (KA) Tanggulangin-Porong. Joko Kirmanto pun menegaskan, selama air yang merembes itu berwarna jernih, maka tanggul bisa dikatakan aman. "Tandanya yang jelas adalah ketika airnya jernih, maka keadaannya bisa dikata tidak berbahaya," katanya. Bahkan, Menteri PU menilai, air lumpur yang sudah menggenangi ratusan rumah warga itu tidak menggerus material tanggul yang terbuat dari Pasir dan Batu (sirtu), hanya saja jika air yang merembes bercampur lumpur dan juga material tanggul, maka kondisi tanggul tersebut bisa dikatakan dalam keadaan kritis. "Selama airnya bening, it`s OK. Tapi, kalau airnya keruh, maka partikelnya akan menggerus dan terjadi bolong," katanya menegaskan. Jika kondisi kritis itu terjadi, Djoko meminta, agar para petugas yang mengawasi tanggul-tanggul segera melakukan penambalan dan perkuatan tanggul, agar tidak terjadi jebol. "Ini dilakukan untuk antisipasi saja," katanya. Menteri PU menegaskan, karena air yang merembes di area rel KA itu tidak bercampur lumpur, maka Tim Nasional (Timnas) Penangulangan Luapan Lumpur tidak perlu menutup jalur kereta api, karena tidak membahayakan tanggul. Warga di RT 1 dan RT 2 di RW 1 Desa Jatirejo Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, selama ini khawatir lantaran mereka menyaksikan luapan lumpur terus terjadi, apalagi air lumpur yang berada di penampungan (pond) di Desa Jatirejo sempat merembes di dekat rel KA Tanggulangin-Porong. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006