Bagdad (ANTARA News) - Tiga anggota marinir Amerika Serikat (AS) hari Sabtu (21/10) tewas dalam pertempuran di propinsi Anbar, Irak barat, kata balatentara negara adidaya itu. Kematian tersebut membuat jumlah serdadu AS yang tewas di Irak di bulan Oktober 2006 mencapai hampir 80 orang. Balatentara AS sejauh ini tidak memberikan rincian kejadian itu, demikian laporan Kantor Berita Reuters. Kejadian itu merupakan bagian dari rangkaian serangan kepada AS di Irak, yang telah menewaskan 2.788 serdadu sejak negara adidaya itu memimpin balatentara antarbangsa menyerang Irak pada Maret 2003. AS melancarkan serbuan itu untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Saddam Hussein, yang dituduh Bush memiliki senjata pemusnah massal dan berhubungan dengan kelompok teroris Al Qaida, yang dituding negara adidaya itu bertanggungjawab atas serangan terhadap lambang kedigdayaan AS bersamaa dengan serangan pada 11 September 2001. Semua tuduhan tersebut tidak terbukti, namun Irak sudah terkoyak dan AS tidak menarik balatentaranya dari sana. Satu serdadu AS hari Jumat tewas di baratdaya Bagdad akibat kendarannya melanggar bom jalanan, kata pernyataan pusat komando tentara negara adidaya itu. Balatentara AS hari Rabu mengumumkan 10 tentaranya tewas di Irak sepanjang hari sebelumnya, yang merupakan hari paling berdarah bagi pasukan negara adidaya itu, yang harus mengatasi pertikaian aliran dan pemberontakan Arab Suni. Sesudah menurun menjadi 43 serdadu tewas bulan Juli, angka kematian tentara AS meningkat menjadi 65 pada Agustus dan 71 pada September. Sedikit-dikitnya, 78 tentara AS tewas pada bulan Oktober. Jika jumlah tewas rata-rata tiap hari berlanjut, Oktober dapat menjadi bulan paling berdarah bagi pasukan Amerika Serikat sejak Januari 2005. Bom jalanan merupakan senjata paling berbahaya bagi tentara Amerika Serikat di Irak. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006