Jakarta (ANTARA News) - Tujuh kereta api tujuan Stasiun Gambir, Jakarta, mengalami kelambatan dua sampai tiga jam, karena ada tawuran antar-warga di dekat Stasiun Cipunegara, Indramayu, Sabtu dinihari. Kereta api yang terlambat antara lain KA Dwipangga dari Solo tujuan Jakarta yang seharusnya tiba 03.40 WIB, namun baru sampai di Gambir pukul 06.53 WIB, KA Gajayana dari Malang yang seharusnya tiba 05.51 WIB baru masuk Stasiun Gambir pada 07.26 WIB. Kereta lain yang juga mengalami keterlambatan kedatangan adalah KA Taksaka, KA Sembrani, KA Gumarang, KA Bima dan KA Purwajaya. Kepala Humas DAOP I, Ahmad Sujadi, mengatakan tawuran antar warga di dekat Stasiun Cipunegara, Indramayu, berlangsung pukul 23.58 WIB sampai 01.08 WIB, yang mengakibatkan sejumlah kereta tidak bisa melintas. "Tawuran terjadi di tengah rel di dekat Stasiun Cipunegara, sehingga kereta api harus berhenti menunggu tawuran berakhir," katanya. Berdasarkan pemantauan ANTARA, para penumpang KA yang mengalami keterlambatan itu mengeluh karena keterlambatan yang cukup panjang. Salah seorang penumpang KA Bima dari Surabaya, Indah, mengatakan seharusnya pukul 06.00 WIB sudah sampai, tetapi ternyata KA baru masuk Gambir pukul 09.25 WIB, jadi ini sangat merugikan dirinya. Para penumpang yang tiba di Stasiun Gambir sebagian besar adalah karyawan pemerintah dan karyawan swasta yang mulai masuk kerja hari Senin (30/10). Terkait keluhan keterlambatan dari penumpang, Ahmad Sujadi mengaku hal tersebut di luar kewenangannya, sebab selama perjalanan ketujuh KA dalam kondisi baik dan laik jalan. "Gangguan yang terjadi itu bukan disebabkan oleh PT KA sendiri, tetapi terjadi diluar prediksi mereka," katanya. Gerbong Gajayana Terbakar Sementara itu, satu gerbong kereta makan KA Gajayana tujuan Malang yang berangkat dari Jakarta Sabtu (28/10) pukul 17.30 WIB terbakar sebelum memasuki Stasiun Kertosono. Menurut Ahmad Sujadi, kebakaran terjadi pukul 06.40 (29/10) akibat korsleting listrik (hubungan arus pendek). Sekitar pukul 07.55 WIB api dapat dipadamkan dan rangkaian gerbong tersebut dapat kembali melanjutkan perjalanan ke Malang. Secara keseluruhan KA Gajayana terdiri dari 11 gerbong. Satu gerbong kereta makan yang terbakar ditinggal di Stasiun Kertosono, sebagai gantinya PT KA telah menyiapkan satu kereta makan pengganti dari Malang. "Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebarkaran itu, karena rangkaian KA Gajayana berangkat tanpa penumpang untuk mengangkut arus balik dari Malang," kata Ahmad Sujadi. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006