Jakarta (ANTARA News) - Sejak H-7 (Selasa 17/10) hingga H+4 (Minggu 29/10) Lebaran 2006 tercatat terjadi 15 kecelakaan di ruas Tol Jagorawi selama arus mudik lebaran tahun 2006. "Penyebab kecelakaan tersebut sebagian besar diduga akibat pengemudi mengantuk, kurang antisipasi dan pecah ban," kata Kepala Sub Bagian Pelayanan Lalulintas PT Jasa Marga (Persero) Cabang Jagorawi, Buldan Wildan, di Jakarta, Minggu. Dia menjelaskan dari 15 kecelakaan itu tercatat lima orang menderita luka berat dan lima orang korban luka ringan. "Hingga saat ini belum ada korban jiwa dalam kecelakaan itu, dan tentunya kita berharap tidak akan ada lagi kecelakaan yang dapat menelan korban jiwa," katanya. Buldan mengatakan 15 kecelakaan itu terdiri dari delapan kecelakaan mobil tunggal, lima kecelakaan dengan dua kendaraan dan dua kejadian melibatkan tiga kendaraan. Dia mengatakan, bila dibandingkan lebaran tahun 2005, jumlah kecelakaan pada lebaran 2006 ini tidak mengalami kenaikan maupun penurunan karena jumlah kejadiannya sama yakni 15 kecelakaan. Namun, kata Buldan, yang membedakan yakni pada tahun ini tidak ada korban jiwa, dan jumlah korban luka ringannya hanya lima orang. "Lebaran tahun lalu terdapat satu korban jiwa, lima korban luka berat dan sembilan korban luka ringan," katanya. Dia mengatakan, penurunan jumlah korban itu disebabkan karena masyarakat pengguna jalan tol sudah mulai sadar akan keselamatan jiwanya sehingga lebih mematuhi rambu-rambu lalulintas di jalan tol. "Kita tidak bosan-bosannya selalu memberikan imbauan dan peringatan kepada pengguna jalan tol agar lebih berhati-hati selama berada di jalan tol," katanya. Untuk menekan jumlah kecelakaan di masa mendatang, Buldan meminta kepada pengguna jalan tol untuk tetap menjaga jarak aman, menggunakan sabuk pengaman, menjaga kecepatan pada tingkat normal, dan mempersiapkan kendaraan sebelum digunakan terutama kondisi ban.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006