Palangka Raya (ANTARA News) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya meminta setiap sekolah di daerah itu mengurangi kegiatan ekstrakurikuler akibat kabut asap yang semakin menebal.

"Kabut asap yang semakin menebal sekarang tentu dapat membahayakan kesehatan bagi siswa-siswi yang banyak beraktivitas di luar. Saya mengharapkan pihak sekolah selama kabut asap mengurangi kegiatan ekstrakurikuler," kata Wakil Ketua Sementara DPRD Palangka Raya, Ida Ayu Nia Anggraini di Palangka Raya, Jumat.

Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau universitas, di luar jam belajar kurikulum standar.

Menurut Nia, kegiatan ekstrakurikuler kebanyakan dilakukan pada sore hari. Saat ini pada jam-jam tersebut kabut asap lebih pekat dibandingkan siang hari.

"Saya juga ingatkan pihak sekolah agar dapat mengimbau para siswa dan gurunya untuk menggunakan masker dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, demi mencegah terjadinya sakit pernapasan jangan menunggu sakit dulu baru mengobati," katanya.

Ia juga meminta kepada Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya dan perusahaan swasta atau BUMN dapat membagikan masker ke sekolah-sekolah secara gratis sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan para siswa siswi.

Nia menilai di saat kabut asap yang terjadi saat ini ada kemungkinan masyarakat yang terkena penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) meningkat pesat, sehingga hal itu harus segera diantisipasi oleh pemerintah dan masyarakat.

Pihaknya juga meminta agar masyarakat tidak membakar lahan miliknya demi mencegah terjadinya bencana kabut asap yang dapat merugikan kesehatan orang banyak.

"Biasanya ketika musim kemarau masyarakat mulai melakukan pembersihan lahan kosong milik mereka masing-masing dan caranya adalah dengan membakar agar lebih cepat dan praktis," ujarnya.

Ia juga meminta petugas pemadam kebakaran bisa cepat dan tanggap melakukan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang saat ini mulai terus bertambah jumlahnya dengan dibuktikan semakin menebalnya kabut asap.

(BK07/S023)

Pewarta: Rachmat Hidayat
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2014