Semarang (ANTARA News) - Tuan rumah PSIS hanya mampu menang tipis atas tamunya PSCS Cilacap 1-0 (0-0) pada pertandingan lanjutan Grup J babak 16 besar Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Jatidiri Semarang, Jateng, Rabu malam.

Dengan hasil ini maka tim Mahesa Jenar memperbesar lolos ke babak delapan besar karena sudah mengumpulkan nilai sembilan dari tiga kali main dan dimenangkan semuanya, sedangkan tiga pesaingnya di grup ini yaitu PSCS Cilacap, Persikabo Bogor, dan Pro Duta Medan baru mengumpulkan nilai tiga dari tiga kali main.

Persikabo Bogor mengumpulkan nilai tiga karena sekali menang dan dua kali kalah, demikian juga dengan PSCS Cilacap dan Pro Duta (sekali menang dan dua kali kalah).

Pertandingan antara kedua tim (PSIS melawan PSCS Cilacap) yang disaksikan sekitar 15 ribu penonton sempat terhenti beberapa waktu ketika memasuki babak kedua. Wasit belum memulai pertandingan babak kedua meski kedua tim sudah memasuki lapangan karena puluhan penonton masuk ke "sentle band" lapangan sebelah timur di stadion ini.

Panitia pertandingan sudah meminta penonton untuk naik ke tribune melalui pengeras suara tetapi belum diindahkan akhirnya petugas keamanan mengambil langkah untuk menggiring penonton yang ada di tempat itu untuk keluar dari stadion dan pertandingan babak kedua baru bisa dimulai.

Pertandingan antara kedua tim berlangsung dalam tempo yang yang cepat dan tensi yang tinggi, kedua tim sama-sama menampilkan permainan terbaiknya untuk meraih kemenangan karena pertandingan ini sangat menentukan untuk babak selanjutnya.

Beberapa peluang diciptakan pemain kedua tim tetapi tidak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh kedua tim sehingga sampai pertandingan babak pertama usai kedudukan tetap imbang 0-0.

Memasuki babak kedua tempo pertandingan kedua tim masih tetap tinggi, bahkan pemain menampilkan permainan yang cepat untuk saling menggedor lini pertahanan lawan masing-masing.

PSIS akhirnya mencetak gol pada menit ke-76 melalui tendangan penalti yang dicetak pemain Julio Alcorse. Hukuman penalti yang dijatuhkan wasit kepada PSCS Cilacap sempat diprotes pemain dan ofisial tim tamu, bahkan pemain sempat ditarik ke pinggir lapangan karena keputusan wasit Sapari dari Bandung yang tidak adil.

Wasitpun sempat didorong-dorong pemain dan ofisial PSCS karena mereka memprotes keputusannya. Saat pemain dan ofisial bertindak seperti itu, penonton yang ada di tribune sebelah barat melempar dengan botol bekas minuman.

Tetapi kondisi yang lebih parah bisa dihindarkan dan akhirnya pemain dan ofisial PSCS menerima keputusan wasit meskipun pertandingan sempat molor sekitar enam menit mengingat kejadian pelanggaran yang dilakukan Maudi Abdulah kepada pemain PSIS Heri Nur Yulianto terjadi pada menit ke-70 sedangkan Alcorse menendang bola ke gawang PSCS yang dijaga Ega Risky terjadi pada menit ke-76.

Sampai pertandingan usai kedudukan tetap 1-0 untuk PSIS dan wasit Sapari mengeluarkan kartu kuning unyuk Rastiawan (PSCS) dan Welly Siagian (PSIS). Begitu pertandingan usai, wasit masih dikejar-kejar pelatih dan ofisial PSCS tetapi dengan kesigapan panitia pelaksana dan petugas keamanan akhirnya wasit bisa diamankan ke ruang ganti.

Pelatih PSCS Cilacap Gatot Barnowo mengatakan, pertandingan kedua tim berlangsung cepat dan tensi yang tinggi. "Kami memang datang ke Semarang tanpa target apa-apa, artinya saya hanya minta pemain untuk tampil bagus," katanya.

Menurut dia, timnya juga memiliki peluang tetapi satu peluang yang diciptakan PSIS mampu dimanfaatkan dengan baik. "Kami tidak mau mengomentari soal wasit karena keputusan wasit mutlak," katanya.

Yang terpenting bagi timnya, kata dia, adalah memanfaatkan sisa pertandingan yang ada untuk bisa mengejar PSIS. "Kami masih memiliki tiga pertandingan lagi, yaitu satu di kandang dan dua di kandang lawan. Kami akan mengejar PSIS supaya tim dari Jateng ada yang lolos ke babak selanjutnya," katanya.

Ketua Umum PSCS Farid Maruf mengatakan, dirinya sudah memprediksikan bahwa timnya akan kalah dari PSIS dengan penalti dan ternyata benar. "Prediksi saya itu sudah saya sampaikan kepada pelatih dan pemain, ternyata benar," katanya.

Pelatih PSIS Semarang Eko Riyadi mengatakan, dirinya mengakui kalau pertandingan ini berlangsung dalam tempo yang cepat dan tensi yang tinggi. "Kami bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk menjadi gol," katanya.

Ia menambahkan absennya Ronald Fagundez pada pertandingan ini karena cedera sebenarnya tidak terlalu masalah bagi timnya terutama di lini tengah hanya sangat kentara begitu ada bola-bola mati yang biasanya diambil oleh pemain tersebut.

Pewarta: Hernawan W
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2014