Mamuju (ANTARA News) - Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, dinyatakan positif terserang flu burung setelah Balai Besar Veteriner (BBV) Maros menemukan adanya virus flu burung yang menyerang ternak ayam di daerah itu. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mamuju, Ir. Bustamin Bausat, di Mamuju, Selasa, mengatakan bahwa penyakit yang mematikan puluhan ekor ayam di Kelurahan Karema Selatan, Mamuju, pada Rabu (25/10) dinyatakan positif terserang virus flu burung. "Kami sudah menerima hasil penelitian dari Balai Besar Veteriner Maros hari ini bahwa sampel ayam yang mati mendadak pada pekan lalu itu dinyatakan positif terserang virus flu burung," ujarnya di sela-sela kegiatan penyemprotan kandang ternak ayam di lokasi terserang virus flu burung tersebut. Menurut dia, serangan virus flu burung yang terjadi pada ternak ayam di Karema Selatan itu bersifat kasuistik, yang menyerang puluhan ekor ayam lokal yang diternakan rakyat setempat. "Kejadian flu burung ini masih kasuistik terjadi di Karema Selatan. Di tempat-tempat lain, baik ternak ayam lokal maupun usaha peternakan ayam potong belum ditemukan adanya gejala serangan penyakit flu burung," ujarnya. Bausit juga mengakui, ada kejadian beberapa ekor ayam lokal yang juga mati mirip gejala serangan flu burung di Kelurahan Binanga, Mamuju pada Senin malam (30/10). Oleh karena itu, pihaknya telah mengambil sampel ayam itu pada hari ini untuk dikirim ke Laboratorium BBV Maros untuk diteliti. "Kami segera kirim sampel ayam itu ke laboratorium Balai Besar Veteriner Maros hari ini untuk diteliti lebih lanjut," ujarnya. Untuk mengantisipasi meluasnya serangan virus flu burung itu, kata Bausit, pihaknya telah memusnahkan ayam yang terserang virus flu burung itu dengan cara membakar dan mengubur ke dalam tanah. Selain itu, pihaknya juga melakukan penyemprotan kandang ternak rakyat dengan obat anti virus tersebut sampai radius sekitar 500 meter dari lokasi ternak yang terserang virus flu burung di Karema Selatan dan di lokasi ternak ayam mati di Kelurahan Binanga itu. Bausit mengemukakan, atas instruksi Bupati Mamuju telah dilakukan pengawasan yang ketat dengan melibatkan aparat kepolisian untuk mengawasi pintu-pintu masuknya hewan ternak, terutama di wilayah perbatasan seperti perbatasan Mamuju dengan Kabupaten Majene dan Mamuju dengan Kabupaten Mamuju Utara. Mengenai sumber penyakit flu burung itu, Bausit mengatakan, sampai sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan asal-usul penyakit flu burung yang menyerang ternak rakyat itu, sebab di lokasi ternak yang terserang flu burung itu merupakan ternak ayam lokal secara turun temurun selama empat tahun. "Menurut keterangan dari peternak ayam yang terserang virus flu burung itu tidak pernah mendatangkan hewan ternak dari luar, tapi tiba-tiba muncul virus flu burung, padahal Kabupaten Mamuju dan Provinsi Sulbar selama ini dikenal sebagai daerah bebas flu burung," ujarnya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006