Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum PB HMI periode 2003-2005, Hasanuddin, di Jakarta, Selasa, mendesak Presiden Amerika Serikat yang baru terpilih, Barach Obama, agar jangan diam saja menyaksikan bencana kemanusiaan di Jalur Gaza.

"Kalau sikapnya terus begitu, bisa ada anggapan, bahwa Amerika ternyata salah pilih presiden. Atau, Barack Obama rupanya penakut," katanya kepada ANTARA News.

Hasanuddin mengaku jengkel dengan sikap Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan para pemimpin dunia lainnya, termasuk di dalamnya Barack Obama, yang dianggapnya tak bisa berbuat apa-apa menyaksikan kebrutalan Israel membombardir Jalur Gaza dengan jatuhnya lebih 500 korban tewas di kalangan penduduk Palestina.

"Khusus mengenai sikap diam Barack Obama atas masalah yang tengah melanda Palestina, tidak saja membelakangi platform Partai Demokrat yang menjunjung tinggi hak-hak azasi manusia," katanya.

Tetapi lebih dari itu, menurutnya, bisa juga sikap diam itu menjelaskan, Barack Obama terkesan membiarkan kejahatan kemanusiaan berlangsung di depan matanya.

"Barack Obama mungkin takut disebut tidak sejalan dengan Presiden George W Bush (dari Partai Republik) dalam hal kebijakan luar negeri, terutama soal Israel," ujar Hasanuddin.

Atau, lanjutnya, bisa saja Barack Obama takut dibunuh oleh para zionis radikal yang banyak bermukim di Amerika Serikat.

"Kan kesannya bisa saja begitu. Atau pula, Barack Obama takut tidak diterima jaringan zionisme internasional yang sangat dia harapkan membentuk jaringan politik luar negeri Amerika saat dia secara de facto maupun de jure sudah bertahta di Gedung Putih," tegasnya.

Kalau sudah sampai pada pernilaian begitu, menurutnya, berarti Barack Obama jauh posisinya dari kehebatan John F Kennedy, sebagaimana sempat disebut-sebut pada masa kampanye Pemilu Presiden AS tahun lalu. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009