Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Rabu pagi ditutup naik, beberapa saat menjelang pengumuman inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk Oktober 2006. Analis Riset dari PT Paramitra Alfa Sekuritas, dalam Fokus Pagi, Rabu, mengatakan bahwa Penguatan indeks akan dimotori oleh ekspektasi tingkat inflasi Oktober 2006 yang rendah. Dengan perkiraan inflasi yang cukup bersahabat tersebut, besar kemungkinan bank sentral dapat mencapai target suku bunga akhir tahun hingga 10 persen atau bahkan sedikit lebih rendah 9,75 persen jika dalam dua Rapat Dewan Gubernur (RDG) berikutnya BI Rate turun 50 basis poin. Selain itu, lanjut mereka, kenaikan indeks ini juga dimotori oleh kinerja kuartal III beberapa emiten unggulan yang baik. Pada sesi pagi, IHSG ditutup naik 4,262 poin atau 0,27 persen menjadi 1.586,888 yang merupakan rekor baru indeks sepanjang sejarah, sedangkan Indeks LQ45 menguat 0,948 poin atau 0,27 persen ke level 346,793. Namun, saham yang mengalami penurunan lebih banyak dibanding yang naik, yakni 53 lawan 34, dengan 54 efek stagnan. Transaksi yang terjadi mencapai 9.306 kali dengan volume 598,427 juta saham dan nilai Rp774,549 miliar. Kenaikan indeks ini didorong oleh naiknya saham Telkom (TLKM) Rp100 ke harga Rp8.500, Astra Internasional (ASII) menguat Rp150 ke posisi Rp13.550, Bank Danamon (BDMN) melonjak Rp350 ke level Rp6.300 dan Indosat (ISAT) terdorong Rp150 menjadi Rp5.350. Sementara saham-saham pertambambangan mengalami koreksi setelah menurunnya harga minyak dunia. Bumi Resources (BUMI) melemah Rp10 ke harga Rp760, Perusahaan Gas Negara (PGAS) terkoreksi Rp200 ke level Rp11.200 dan Medco (MEDC) menurun Rp100 ke posisi Rp3.225. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006