Surabaya (ANTARA News) - Bayi kembar siam asal Jombang, Jawa Timur yang satu bulan terakhir dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya, meninggal dunia, Rabu malam sekitar pukul 19.50 WIB karena gagal jantung. Juru Bicara Tim Dokter Kembar Siam RSUD Dr Soetomo, dr Agus Hariyanto yang dihubungi wartawan mengatakan, sebelum meninggal, kondisi bayi bernama Ananda Octavia Ramadhana dan Ananda Octavia Ramadhani sempat kritis sejak Selasa (31/10). "Kondisinya menurun drastis sejak Selasa (31/10) dan sempat dipasang respirator untuk mendapat bantuan oksigen bagi pernafasannya," katanya. Saat kondisinya menurun drastis, tim dokter langsung memindahkan kembar siam tersebut dari ruang NICU Instalasi Rawat Darurat (IRD) ke ruang ICU Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD Dr Soetomo Surabaya. "Kadar oksigen dalam jantung bayi yang turun hingga 60 persen, tadi siang sempat membaik. Namun tidak berapa lama kondisinya kembali menurun," lanjut Agus. Menurut Agus Hariyanto, kelainan jantung yang dialami bayi kembar siam putri pasangan Sukandar dan Puni`ah itu merupakan bawaan sejak lahir. Selama sebulan mendapat perawatan, Dhana dan Dhani (panggilan bayi kembar siam) sudah melewati dua kali masa kritis. Sebenarnya, tim dokter kembar siam RSUD Dr Soetomo merencanakan akan melakukan operasi pemisahan dalam beberapa hari kedepan, seandainya kondisinya membaik. "Setelah bayi kembar siam itu semakin aktif bergerak, kondisi kelainan jantungnya menjadi semakin berat. Ini yang menyebabkan keduanya kritis," tambah Agus Haryanto. Atas permintaan kedua orang tuanya, tim dokter akan melakukan operasi pemisahan terhadap bayi kembar siam tersebut, sebelum dibawa pulang ke Jombang untuk dimakamkan. Kembar siam Dhana dan Dhani lahir melalui operasi caesar di RSU Jombang pada 1 Oktober lalu dan beberapa hari kemudian dirujuk ke RSUD Dr Soetomo untuk perawatan lebih lanjut. Kedua orang tua kembar siam, Sukandar dan Puni`ah sangat terpukul dengan kematian putrinya tersebut, meski sejak awal menyatakan pasrah dengan kondisi bayinya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006