Milan (ANTARA News) - Playmaker asal Brazil, Kaka, mencetak hatrik saat AC Milan menundukkan Anderlecht 4-1 untuk memperkuat posisinya di puncak Grup H Liga Champions, Rabu waktu setempat. Kemenangan tersebut memberi enam kali juara Eropa itu 10 poin, lima poin lebih banyak dibanding tim di tempat kedua, Lille, dengan dua pertandingan tersisa. Hasil seri pada pertandingan mereka berikutnya di kandang AEK Athens akan cukup untuk mengirim Milan lolos ke fase sistem gugur. Aksinya merupakan penampilan penuh semangat berikutnya dari Kaka, yang juga mencetak gol jarak jauh ketika Milan menang 1-0 di Belgia dua pekan lalu. Pemain berusia 24 tahun itu menempatkan tuan rumah memimpin lebih dulu melalui gol dari titik penalti pada menit ketujuh, setelah Roland Juhasz membuat Alberto Gilardino tersandung, kemudian kembali mencetak satu gol pada masing-masing babak sebelum Juhasz membalas satu gol bagi tim tamu beberapa saat setelah waktu tepat satu jam. Bagaimanapun, harapan tak pernah pupus dari para pemain Anderlecht untuk berjuang kembali menguap, ketika Alberto Gilardino menambah keunggulan tiga gol Milan. "Dia luar biasa. Ia memang dapat melakukan apapun," kata pelatih Milan, Carlo Ancelotti, yang kagum pada Kaka, seperti dilaporkan Reuters. "Bagi saya, ia pemain terbaik di dunia saat ini. Menurut saya tidak ada seorangpun yang mengeluh jika ia memenangi Bola Emas." "Secara keseluruhan, kami bermain sangat baik malam ini, terutama di awal pertandingan, ketika kami menyerang mereka." Dalam kendali Milan berada dalam kendali dalam periode yang cukup lama dalam pertandingan tersebut dan tendangan penalti Kaka merupakan hasil dari tekanan di awal yang terus-menerus. Gol keduanya -- tembakan melengkung yang indah ke sudut atas dalam gawang setelah kerjasama dengan Cafu -- diikuti usaha gagal rekan setimnya Ricardo Oliveira dan Dario Simic. Anderlecht bermain lebih agresif setelah turun minum. Striker asal Kongo, Mohamed Tchite, mendapat kesempatan beberapa kali menembak, namun tidak ada yang mencapai target. Namun, setelah gol ketiga Kaka, banyak rintangan saat menghadapi bangkitnya Anderlecht. Sekali lagi gol terjadi melalui usaha sendiri dari pemain asal Brazil itu tetapi kali ini, bukannya lari langsung kearah lawan, ia menghindari seorang pemain belakang di tepi area penalti sebelum melepaskan tebakan kaki kanan yang melewati kiper Daniel Zitka. Ketika sundulan Juhasz membuahkan gol penghiburan dari sudut bagi Anderlecht, Milan tampak bingung sesaat. Pemain kiri belakang Marek Jankulovski hampir membuat ruwet malam yang yang bebas-masalah itu ketika ia merusak sebuah tepisan dan bola condong menjauhi gawang, sementara Tchite menembakkan bola berbahaya dari jarak dekat yang berhasil ditahan Dida. "Kami didorong terlalu jauh, kami tidak seimbang, dan mereka punya banyak ruang untuk menempatkan bola ke mana saja yang mereka inginkan," kata Ancelotti dengan menambahkan, "Kami membuat diri kami menderita tanpa alasan." Namun dua menit menjelang pertandingan usai, Cristian Brocchi meluncurkan sebuah bola panjang ke depan menuju Gilardino yang menghindari jebakan offside dan memasukkan gol keempat Milan. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006