Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan enggan bergabung dengan partai politik pasca keluar dari Partai Gerindra beberapa waktu lalu.

"Saya tidak ingin masuk partai, sementara ini sudah malas berpartai. Pengen bereskan tugas saja sampai 2017," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa, ketika dimintai tanggapan seputar ajakan politisi Golkar Priyo Budi Santoso menjadi kader parpol.

Meski menyatakan demikian, tapi Ahok tidak menutup kemungkinan bergabung dengan Golkar jika RUU Pilkada tentang pemilihan kepala daerah melalui DPRD batal disahkan.

Alasan itu cukup masuk akal, menurut Ahok, karena dirinya membutuhkan kendaraan politik jika mau bertarung kembali pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

"Kalau pemilihan langsung, bisa saja Golkar mencalonkan saya," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.

Ahok sebelumnya politisi Golkar. Namun, pada Pilkada DKI Jakarta 2012, ia hijrah ke Gerindra karena pada saat itu Golkar mencalonkan Alex Noerdin (Gubernur Sumatera Selatan) sebagai calon di Pilkada.

Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan siap merekrut Ahok kembali jika terpilih menjadi ketua umum partai pohon beringin itu.

Menurut Ahok tak hanya Golkar yang mendekati, sejumlah partai lain juga telah menghubungi untuk mengajak bergabung menjadi kader.

"Ada yang menghubungi, saya banyak teman di partai, tapi saya mau jadi bujangan politik dulu sampai 2017," kata dia.

Ahok resmi keluar dari Partai Gerindra, 10 September 2014, sebagai bentuk protes atas dukungan partai tersebut pada pemilihan kepala daerah tidak langsung (melalui mekanisme DPRD).

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2014