Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Jumat pagi ditutup menguat didorong oleh sentimen harapan turunnya suku bunga. Analis Riset dari Sekuritas di Jakarta, Jumat, mengatakan harapan berlanjutnya penurunan suku bunga BI (BI-rate) yang akan diputuskan oleh Bank Indonesia pekan depan masih menjadi sentimen positif pasar saham. Menurut dia, sektor yang sensitif terhadap suku bunga, seperti perbankan, infrastruktur dan otomotif, masih menjadi pendorong indeks melanjutkan kenaikan dan kembali mencatat rekor baru. Selain itu, naiknya harga komoditi (logam dan CPO) di pasar dunia juga menjadi sentimen terhadap pasar, terutama saham-saham sektor pertambangan. Pada sesi pagi, IHSG ditutup naik 5,804 poin atau 0,36 persen menjadi 1.613,500 dan indeks LQ45 menguat 1,422 poin atau 0,40 persen di level 353,199. Saham yang naik masih mendominasi pasar, di mana 52 saham menguat, 38 saham terkoreksi dan 62 saham stagnan. Transaksi yang terjadi sebanyak 12.268 kali dengan volume 767,248 juta saham dan nilai Rp874,537 miliar. Kenaikan indeks dipimpin oleh naiknya saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) Rp350 menjadi Rp11.650, Citra Marga Nusaphala (CMNP) menguat Rp40 ke level Rp920, Indah Kiat Pulp&Paper (INKP) menambah Rp30 ke posisi Rp1.020, Bank Panin (PNBN) terangkat Rp10 ke Rp530, Bank Bukopin (BBKP) terdongkrak Rp10 di harga Rp570, Internasional Nickel (INCO) melonjak Rp800 di level Rp26.850 dan Astra Internasional (ASII) naik Rp150 menjadi Rp14.000. Sementara saham Bank Mandiri (BMRI) mengalami `profit taking` (ambil untung) setelah beberapa sesi mengalami kenaikan. BMRI turun Rp50 tertahan di Rp2.800. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006