Jakarta (ANTARA News) - Danamon Simpan Pinjam (DSP), salah satu jaringan bisnis dari Bank Danamon, akan terus melakukan ekpansi untuk melayani kebutuhan dana pinjaman dari para pengusaha kecil (mikro) di seluruh Indonesia. Mass Market Head Bank Danamon, Djemi Suhenda mengatakan, pemberdayaan sektor informal seperti memberikan pinjaman kepada para pedagang di pasar tradisional merupakan salah satu komitmen Bank Danamon. "Kita akan terus melayani masyarakat lebih banyak lagi sesuai dengan komitmen Bank Danamon untuk memberdayakan rakyat kecil," katanya usai mendampingi ekonom asal Peru, Hernando de Soto mengunjungi beberapa nasabah DSP di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat. Dia mengatakan, hingga saat ini sudah ada sekitar 700 kantor cabang di seluruh Indonesia yang berlokasi di pasar-pasar tradisional sejak berdirinya DSP tahun 2003. Dia mengatakan, selain pasar tradisional yang akan menjadi sasaran ekpansinya, kalangan lain seperti petani, pedagang kecil di lingkungan perumahan, pemilik warung kecil di pinggir jalan dan pedagang di pasar-pasar ikan akan disentuhnya juga. "Kita sudah punya satu kantor cabang (Kacab) DSP di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat," tambahnya. Dia mengatakan, prospek bisnis kredit kecil dan kredit mikro ini akan terus berkembang pada masa mendatang mengingat sedikitnya ada 13 ribu pasar tradisional di seluruh Indonesia yang berpotensial untuk dirambah. Lebih lanjut dia mengatakan, dengan tingkat suku bunga pinjaman mikro DSP yang rata-rata hanya 1,6 persen per bulan akan tetap kompetitif di pasar pembiayaan kredit kecil ini. "Tingkat kredit bermasalahnya pun hanya 2,5 persen," katanya Area Manajer DSP Jakarta I, Yosrizal Zaini mengatakan jumlah debitur di Kacab DSP Jatinegara saat ini sudah mencapai 254 orang dari jumlah total sekitar 3.000 pedagang di Pasar Jatinegara ini dengan rata-rata plafon pinjaman sekitar Rp35 juta. "Dapat kita lihat berapa peluang bisnis di kredit mikro di pasar regional ini, melihat jumlah pedagangnya mencapai sekitar 3.000 orang," kata pria yang membawahi beberapa Kacab DSP di Jakarta. Dia mengatakan, hingga Oktober 2006, Kacab DSP Jatinegara sudah mengucurkan total dana kredit sebesar Rp13,2 miliar sejak pembukaannya tanggal 25 Mei 2005. "Kacab DSP Jatinegara sudah menargetkan jumlah dana kredit yang bisa disalurkan sebesar Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar per bulan ke depannya," katanya. Sementara itu, salah seorang debitur DSP di Pasar Jatinegara, Rosyid, mengatakan dirinya bisa mengembangkan usaha penjualan pakaian jadinya berkat bantuan dana kredit mikro dari Bank Danamon. "Saya bisa buka satu kios lagi di Pasar Baru Laladon, Bogor Jawa Barat berkat bantuan pinjaman dari Bank Danamon sebesar Rp25 juta pada September 2006 lalu," kata pedagang yang sudah memiliki tiga kios di beberapa pasar tradisional itu. Dia mengakui tidak mengalami kesulitan dalam mengajukan pinjaman ke DSP dan tingkat suku bunganya pun lebih kecil dari bank lain yang pernah menawarkan kredit kepadanya. "Prosesnya pencairan dananya hanya 10 hari saja dari mulai saya mengajukan pinjaman dan bunganya pun saya pikir tidak terlalu tinggi," aku Rosyid.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006