Surabaya (ANTARA News) - Ketua Umum PSSI Nurdin Halid memberi isyarat akan membebaskan hukuman atau sanksi yang diterima Persebaya dari Komisi Banding soal larangan main selama satu tahun di Surabaya. Hal itu terungkap saat Nurdin Halid melakukan silaturahmi di rumah tokoh bola dan sesepuh Persebaya Mohammad Barmen di Surabaya, Sabtu. Hadir dalam kesempatan itu Ketua Umum PSSI Jatim Haruna Soemitro, Ketua Umum Persebaya Arif Afandi, mantan Ketua Harian Persebaya H Susanto dan pengurus Persebaya lainnya. "Sebagai ketua umum, saya punya hak prerogatif memberi pengampunan kepada klub yang mendapatkan sanksi atau hukuman, termasuk Persebaya," katanya. Namun, Nurdin buru-buru menegaskan dirinya tidak akan memberikan pengampunan hukuman pada Persebaya. "Saya tegaskan, ketua umum PSSI tidak akan memberi pengampunan buat Persebaya," tegasnya. Ia menambahkan pengampunan hanya salah satu hak prerogatif yang dimiliki ketua umum PSSI. "Saya masih punya hak mengubah putusan yang sudah dijatuhkan Komisi Disiplin atau Komisi Banding," tambahnya. Nurdin menjelaskan hukuman atau sanksi yang dijatuhkan PSSI kepada klub anggota harus memiliki sifat mendidik dan membina, bukan membinasakan. Mantan narapidana kasus korupsi ini mengaku sudah melakukan monitoring terhadap pembenahan dan perbaikan yang dilakukan Persebaya, setelah menerima sanksi dari Komdis PSSI. "Yang jelas, aturan harus ditegakkan. Saya tidak bisa pastikan kapan hukuman buat Persebaya berakhir, semua tergantung ketua umumnya. Bisa satu minggu, satu bulan, enam bulan, satu tahun dan seterusnya," ujar Nurdin. Intinya, sanksi atau hukuman itu harus dijalani dulu, sebelum dilakukan revisi atau perubahan. Ketua Umum Persebaya Arif Afandi mengatakan berbagai pembenahan internal sudah dilakukan pengurus untuk menjadikan Persebaya lebih baik lagi di masa mendatang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006