Jakarta (ANTARA News) - Facebook berencana melakukan pengawasan ketat atas permintaan untuk mengakses informasi 1,32 miliar penggunanya setelah penelitian yang dilakukan tanpa sepengetahuan penggunanya pada tahun 2012 menciptakan kehebohan di media sosial.

Akan ada pengawasan ketat untuk permintaan penelitian, kerja internal atau tujuan akademik yang berhubungan dengan konten pribadi atau kelompok masyarakat tertentu, menurut Chief Technology Officer Mike Schroepfer, seperti ditulis Reuters.

Namun, ia tidak merinci peraturan baru tersebut.

Facebook mengatakan staf baru akan dilatih untuk penelitian perusahaan.

Setiap penelitian akademik yang menyangkut Facebook saat ini akan dipublikasikan di situs research.facebook.com.

Juru bicara Facebook mengaku penelitian yang dilakukan pada 700 ribu pengguna pada tahun 2012 membuat pengguna tidak nyaman, sehingga perusahaan akan mengubah cara melakukan penelitian.

Dalam studi tersebut, Facebook meneliti keadaan emosional pengguna yang mendorong mereka untuk menulis konten baik positif atau negatif pada news feed mereka.

"Meskipun masalah ini penting untuk diteliti, kami tidak siap menerima tanggapan terhadap hasil penelitian ini ketika diterbitkan," kata Schroepfer, demikian Reuters.

Penerjemah:
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2014