Bandung (ANTARA News) - Pertemuan empat negara dalam forum Brunai Darussalam - Indonesia - Malaysia - Philipina East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) bidang usaha kecil dan menengah (UKM), Minggu di Bandung menyepakati empat garapan prioritas dalam mengembangkan usaha kecil di kawasan pertumbuhan itu. Keempat sektor yang akan dikembangkan dalam peningkatan kinerja UKM di kawasan ASEAN Timur itu adalah pengembangan dan pemberdayaan produksi kelapa sawit, virgin coconut oil (VCO), rumput laut, dan peternakan ayam halal. "Keempat sektor itu menjadi project pengembangan dari forum BIMP-EAGA untuk mendorong pertumbuhan UKM di kawasan itu, dimana akan terjalin kerjasama produksi yang saling mendukung," kata Ketua Small and Medium Enterprises (SME) Development Cluster Meeting BIMP-EAGA, Merly M Cruz kepada wartawan seusai petemuan forum tersebut. Penandatanganan kesepakatan hasil pertemuan itu sendiri dilakukan oleh Merly M Cruz (Filipina), Sudap H Belaman (Brunai), Airin Joibi ,(Malaysia), dan Deputi Pengkajian Sumber Daya UKMK I Wayan Suwarja mewakili Indonesia. Sementara itu pembahasan kerjasama UKM di sektor kelapa sawit, VCO, rumput laut dan halal poultry menjadi topik bahasan sektor UKM di forum itu yang berlangsung dua hari sejak Sabtu (4/11). Merly M Cruz mengatakan, forum itu juga akan memfasilitasi apabila terjadi kesulitan dalam merealisasikan hubungan bisnis antar pengusaha di antara keempat negara yang berbatasan itu, sehingga potensi usaha bisa tetap dioptimalkan, berkembang dan saling menguntungkan. "Misalnya di Kalimantan banyak sawit bisa bekerjasama dengan pengusaha Malaysia untuk mengolahnya, atau rumput laut di Sulawesi bisa bekerjasama dengan pengusaha di Davao Philipina. Kerjasama itu bisa dilakukan baik dalam pasokan bahan baku, produksi, pemasaran maupun pengembangan usahanya," kata Merly. Sementara itu Deputi Pengkajian Sumber Daya UKMK, I Wayan Suwarja mengatakan, forum BIMP-EAGA untuk sektor UMK diselenggarakan untuk yang kelima kalinya. "Forum ini mempertemukan antarpengusaha dari keempat negara khususnya yang bergerak di bidang UKM, dan tujuannya bisa mendorong swasta untuk mengoptimalkan kerjasama UKM di antara keempat negara ini," kata Wajan Suwarja. Pertemuan itu, menurut Wajan, juga menelorkan terobosan-terobosan untuk meningkatkan kerjasama dan produktivitas produk UKM khususnya di kawasan Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Salah satunya merumuskan dibentuknya sebuah perusahaan peternakan ayam bersama yang didirikan oleh keempat negara yakni Brunai, Indonesia, Malaysia dan Filipina di Brunai untuk bisa memasok daging ayam ke Timur Tengah. "Saat ini di ASEAN baru Brunai yang mendapatkan lisensi memasok ayam halal ke Timur Tengah, sehingga diharapkan pembentukan perusahaan bersama bisa mengatasi kesulitan yang dialami beberapa negara produsen ayam potong di ASEAN, yakni Indonesia, Malaysia dan Filipina," kata Wayan sambil menambahkan bahwa forum BIMP-EAGA juga membahas masalah infrastruktur, energi dan turisme.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006