Jakarta (ANTARA News) - Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) mengungkapkan, tingkat isian penumpang bus kelas ekonomi hingga eksekutif selama Angkutan Lebaran tahun ini hanya 50 persen atau turun dari perkiraan 75 persen. "Akibatnya ini berdampak pada penurunan jumlah penumpang bus selama masa Angkutan Lebaran yang hanya 5,84 juta orang atau turun 10 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 6,49 juta," kata Ketua Umum DPP Organda, Murphy Hutagalung saat dihubungi di Jakarta, Senin. Dijelaskan, penurunan tersebut juga dipicu oleh jumlah pengguna sepeda motor selama angkutan Lebaran yang naik hingga 48,75 dibanding masa yang sama tahun lalu. Selain itu, hal itu juga dipengaruhi kebijakan pemerintah yang tidak menaikkan tarif kereta api (KA) kelas ekonomi pada tahun ini. Kebijakan pemerintah tak menaikkan tarif batas atas angkutan udara, tambahnya, dinilai pula mempengaruhi penurunan jumlah penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) selama Lebaran ini. "Harus diakui moda angkutan udara yang tarifnya sangat kompetitif ternyata memengaruhi juga penurunan jumlah penumpang bus AKAP," tukasnya. Namun, Murphy menyatakan penurunan jumlah penumpang bus selama Lebaran ini ternyata tak memengaruhi jumlah pendapatan pengusaha angkutan umum anggota Organda. "Bisa dikatakan tahun ini kami impas selama angkutan Lebaran atau balik modal saja,? ujar Murphy. Selama masa angkutan Lebaran ini, Dephub memprediksi jumlah penumpang yang memanfaatkan bus angkutan umum sebesar 6.838.821 orang atau naik 5,27 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006