Baturaja (ANTARA News) - Warga enam desa di Kecamatan Ulu Ogan, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mengeluhkan kualitas air Sungai Ogan yang keruh diduga akibat aktivitas perusahaan tambang di kawasan hulu.

Kepala Desa Kelumpang, Arnusi (52), di Baturaja Senin menjelaskan, air Sungai Ogan berubah menjadi keruh terhitung sejak awal September lalu sementara kulit tubuh warga juga terasa gatal setelah mandi di sungai.

Padahal, Sungai Ogan masih menjadi andalan warga untuk mandi, mencuci dan kakus termasuk air minum, namun sejak sebulan terakhir warga terpaksa mencari sumber air lain untuk keperluan sehari-hari.

Menurut dia, ada enam desa yang warganya mengeluhkan dampak buruk dari pencemaran Sungai Ogan tersebut.

"Selain di desa kami, ada lima desa lainnya yang mengeluhkan hal serupa, yakni Desa Gunung Tiga, Ulak Lebar, Pedataran, Belandang dan Desa Sukajadi," tegasnya.

Sementara, Tim terpadu yang terdiri atas BLH, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Perkebunan dan Kehutanan, serta Dinas Kesehatan OKU akan bertemu dengan pihak PT Pertamina Geothermal Energi terkait masalah limbah yang diduga mencemari Sungai Ogan.

Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) OKU, Arman, pihaknya sudah mengirim surat kepada jajaran Manager PT Pertamina Geothernal Energi Lumut Balai Muara Enim.

Di samping itu, kata dia, juga terkait analisa dampak lingkungan (Amdal) yang hingga kini belum juga terealisasi.

Padahal, setahun yang lalu pihak Geothermal Energi Lumut Balai sudah menyatakan kesiapannya merevisi Amdal, sebab Amdal yang sudah ada hanya dikeluarkan Pemkab Muaraenim.

Padahal lanjut dia, dampak dari aktivitasnya juga dirasakan oleh warga OKU khususnya enam desa di Kecamatan Ogan Ulu.

Arman menjelaskan, OKU sebagai penerima dampak dari aktivitas tambang tidak pernah menerima dokumen amdal dari perusahan tersebut karena awalnya perusahaan itu beroperasi di luar OKU.

Tambang PT Pertamina Geothermal Energi Lumut Muara Enim (Proyek Panas Bumi Lumut Balai LMB) peta lokasi geothermal tidak masuk dalam Kabupaten OKU.

Namun untuk masuk ke lokasi pintu masuknya melalui salah satu desa di OKU khususnya Desa Gunungtiga, Kecamatan Ulu Ogan.

Di hulu sungai sumber air Sepanas yang menjadi sumber air utama di OKU kini airnya keruh dan diduga tercemar limbah akibat aktivitas pengeboran panas bumi milik PT Pertamina Geothermal Energy Lumut Balai Kabupaten Muara Enim.

Indikasi ini terlihat dari berubahnya kualitas air sungai Sepanas yang mengaliri lima desa di Kecamatan Ulu Ogan.

Menurut warga, Sungai Sepanas bermuara pada Sungai Ogan yang mengaliri sebagian besar wilayah OKU.

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2014