Bogor (ANTARA News) - Industri kecil menengah (IKM) "Batik Bogor Tradisiku", salah satu produsen batik di Kota Bogor, Jawa Barat meluncurkan motif terbaru tahun 2014 yakni motif Kebun Raya.

"Motif Kebun Raya ini resmi kita luncurkan pada peringatan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober kemarin," kata Laisha Luthfiana Fajri, selaku pengelola Batik Bogor Tradisiku, di Bogor, Kamis.

Laisha menyebutkan, lahirnya motif Kebun Raya Bogor ini menambah koleksi motif batik khas Bogor yang diciptakan oleh Lembaga Kursus Keterampilan (LKK) Batik Bogor Tradisiku tersebut.

Saat ini Batik Bogor Tradisiku telah memiliki beragam motif khas Bogor seperti Hujan Gerimis, Kujang Kijang, Batu Tulis, Teratai, Kembang Sempur, Talas Bogor dan masih banyak lagi termasuk motif Kebun Raya yang baru saja di luncurkan.

"Untuk jumlah motif yang kita punya sudah cukup banyak seperti batik tulis sudah ada 60 motif, belum lagi untuk cap dan printing," kata Laisha.

Dijelaskannya, motif Kabun Raya menampilkan beragam isi dari kebun raya tersebut seperti teratai, bunga bangkai, uncal atau rusa dan pohon-pohon besar yang ada di dalam kebun peninggalan Belanda tersebut.

"Motif ini terinspirasi dari peran Kebun Raya sebagai kebanggaan warga Kota Bogor," kata Laisha.

Pendiri Batik Bogor Tradisiku, Siswaya Syahudi yang menginisiasi lahirnya Batik asli Bogor dengan memunculkan motif-motif khas Kota Hujan.

Batik Bogor resmi diluncurkan pada tahun 2009 oleh Istri Wakil Wali Kota Bogor Fauziah Diani Budiarto bersama Istri Wakil Gubernur Sendy Ramania Dede Yusuf, sedangkan Batik Bogor Tradisiku sebagai pencetus awal berdiri pada tahun 2008. Hampir setiap tahunnya, motif baru diluncurkan pada hari berdirinya LKP tersebut.

Menurut Siswa perkembangan Batik Bogor sudah cukup pesat hal ini dilihat dari penggunaan Batik Bogor oleh sejumlah instansi dan sekolah.

"Sejak berdiri, Batik Bogor sudah berkembang pesat, terbukti dengan dipakainya batik Bogor di dinas dan sekolah," kata Siswaya.

Tidak hanya itu, lanjut Siswaya, LKK Batik Bogor Tradisiku juga memiliki banyak batik binaan seperti Gang Zapin, Cibuluh dan Kampung Batik di Kedung Halang.

Sebagai Lembaga Kursus dan Keterampilan, Batik Bogor Tradisiku juga memberikan pelatihan keterampilan membantik yang telah diikuti oleh berbagai lembaga baik nasional maupun internasional.

"Belum lama ini, sejumlah tentara angkatan laun dari 10 negara belajar membantik di Batik Bogor Tradisiku," kata Siswaya.

Perkembangan Batik Bogor Tradisiku yang memiliki ciri khas warna cerah dan bernuasan segar dengan corak yang modis tersebut telah sampai ke tingkat internasional.

"Kami pernah menjadi wakil Indonesia ke Jepang sebanyak dua kali. Kami juga sudah menerima penghargaan Gugus Kendali Mutu mewakili," kata Siswaya.

Siswaya berharap, dengan perkembangan batik saat ini ditambah pengakuan dari UNESCO atas Batik sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia, Batik Indonesia, khususnya batik Bogor bisa bersaing di tingkat internasional.

Dengan adanya peringatan Hari Batik Nasional, lanjut Siswaya, dapat menjadikan batik sebagai pakaian yang tidak hanya digunakan oleh orang tua tetapi juga anak-anak muda Indonesia.

"Kebijakan pemerintah dengan menjadikan hari Kamis untuk memakai batik, khususnya batik lokal, mari kita dukung penggunaan batik sebagai busana," kata Siswaya.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2014