Baghdad (ANTARA News) - Kelompok utama Arab Sunni di Parlemen Irak, Rabu, mengancam akan mundur dari pemerintahan gabungan dan mengangkat senjata jika kelompok Syiah yang mendominasi pemerintahan terus mengabaikan seruan mereka untuk mencabut wajib militer. Jurubicara Front Perdamaian Nasional --sebuah kelompok dari tiga partai Sunni yang memiliki 44 kursi di parlemen--, Salim Abdallah, mengatakan kepada AFP bahwa kelompoknya telah menyampaikan pesan itu kepada pemerintah dua pekan lalu mengenai pembubaran wajib militer. "Jika mereka tidak memberikan jawaban atas permintaan ini, kami mungkin akan meninggalkan proses politik dan tidak memiliki pilihan lain selain mengangkat senjata," kata dia.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006