Jakarta (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai Presiden Amerika Serikat, George Walker Bush, lebih baik tak usah datang ke Indonesia terkait citra dan perlakuannya yang buruk terhadap umat Islam di dunia. "Kita tahu tata krama bahwa tamu seharusnya dihormati dan disambut baik, tetapi kami lebih senang jika pemerintah tidak mengundang orang yang melukai umat Islam di dunia," kata Ketua MUI, KH Ma`ruf Amin, di Jakarta, Kamis. MUI sebagai wadah dari para pimpinan umat Islam, ujarnya, dapat merasakan bagaimana ketidaksenangan masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, terhadap kedatangan Bush. Bush dijadwalkan berkunjung ke Indonesia seusai menghadiri pertemuan forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) pada 20 November di Vietnam yang merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke AS pada Mei 2005. "Ketidaksenangan yang tulus dan tanpa provokasi itu merupakan hal wajar, jika melihat sepak terjang Bush selama ini, seperti invasi ke Irak dan Afghanistan, serta dukungannya terhadap Israel yang membunuhi warga Palestina dan Lebanon," katanya. Seharusnya, ujar Ma`ruf, pemerintah mengundang para pimpinan negeri yang bersahabat dan menjalin hubungan baik sama rendah dan sama tinggi saja, bukan pemimpin negara yang senang merendahkan dan menekan negara dan bangsa lain. Jika dikalkulasi pemerintah, kedatangan Bush mungkin ada untung ruginya bagi Indonesia, tetapi dari perasaan umat Islam kedatangan Bush dianggap sebagai kontroversi dan hanya dianggap ingin menekan atau minimal membuat repot saja, ujarnya. Ia menambahkan reaksi negatif terhadap Bush juga bukan hanya datang dari kalangan Muslim, tetapi juga dari kalangan non Muslim, karena mereka juga memiliki hati nurani. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006