Bogor (ANTARA News) - Penebangan sejumlah pohon besar di kawasan Jalan Salak, Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar), tidak berkaitan dengan rencana kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS), George Walter Bush, pada 20 November 2006, demikian Dinas Tata Kota dan Pertamanan (DTKP) Kota Bogor. DTKP telah merencanakan penebangan pohon-pohon yang sudah tua dan membahayakan sejak tahun 2005 lalu, serta menargetkan selesai pada Desember 2006, kata pengawas penebangan dari DTKP Kota Bogor, Toni Saifullah, kepada ANTARA News, Kamis. "Beberapa media ada yang mengkait-kaitkan penebangan ini dengan kehadiran Bush, padahal sama sekali tidak," ujarnya, di sela-sela mengawasi proses penebangan. Ia mengatakan, jadwal penebangan tersebut hanya kebetulan waktunya bersamaan dengan rencana kehadiran Presiden Bush, sehingga seolah-olah penebangan itu atas perintah dari Jakarta. Sementara itu, Satiri selaku Ketua Tim Penebangan dari DTKP Kota Bogor mengatakan, pihaknya memang disuruh segera membereskan semua penebangan yang berjumlah sekitar 56 pohon yang sudah tua, karena dikhawatirkan bisa mencelakai masyarakat. "Kebetulan bulan November ini adalah awal usim hujan dan banyak terdapat angin kencang disertai petir, sehingga proses ini harus dipercepat. Takut terjadi apa-apa," kata Satiri, yang mempunyai sembilan anak buah. Beberapa waktu lalu, di Bogor terjadi angin puting beliung yang menumbangkan ratusan pohon dan menimbulkan korban meninggal. "Kami tidak ingin kejadian seperti itu terulang lagi, makanya kami antisipasi dengan segera melakukan penebangan," ujar Satiri menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006