Jambi (ANTARA News) - Pemprov Jambi dan Pemkab Muaro Jambi akan memamerkan berbagai potensi sumber daya alam dan mempromosikan kawasan wisata sejarah dan religius Candi Muaro Jambi di Jakarta dengan mengundang sejumlah delegasi dari negara-negara di Asean. Kepala Biro Humas dan Umum Setwilda Pemprov Jambi, Idham Khalik di Jambi, Kamis mengatakan, pameran dan promosi wisata Candi Muaro Jambi "Semalam di Jakarta" itu digelar Kamis malam (9/11) dan akan dihadiri para pengusaha biro perjalanan di ASEAN. Penekanan kegiatan itu mengutamkan pengembangan dan pemugaran kawasan Candi Muaro Jambi yang dinilai membutuhkan dana cukup besar, sebab itu kehadiran sejumlah delegasi dari negara-negara Asean, terutama yang negara yang penduduknya mayoritas beragama Hindu seperti Hongkong, China, Thailand, dan India. Paling tidak negara-negara tersebut dapat memberikan motivasi dan apresiasi untuk kelanjutan pelestarian nilai-nilai budaya dan agama, khususnya agama Hindu dalam sejarah kehadiran Candi Muaro Jambi sebelum dan sesudah abad masehi atau pada Kerajaan Sriwijaya masa itu di Jambi. Candi Muaro Jambi menjadi salah satu kawasan peninggalan Kerajaan Sriwijaya selain di Sumatera Selatan (Sumsel) yang ditetapkan sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya. Gubernur Jambi Drs H Zulkifli Nurdin akan membuka kegiatan itu yang akan dilangsungkan di kawasan Slipi Jakarta, sebab Candi Muaro Jambi telah menjadi menjadi prioritas pengembangan pariwisata, tujuannya untuk mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan ke negeri "Sepucuk Jambi Sembilan Lurah" itu. Candi Muaro Jambi seluas 12 Km bujur sangkar adalah candi terluas di Asia dan selama ini telah menyedot perhatian dunia. Keunikan Candi Muaro Jambi itu mencoba dikenalkan kepada masyarakat negara-negara Budhis, seperti Thailand dan Tibet. Bahakan dalam tiga kali pelaksanaan festival Candi Muaro Jambi beberapa tahun terakhir ini telah banyak menghadirkan para biksu dari berbagai negara. Namun sampai kini sarana dan prasana menuju Candi Muaro Jambi saat ini belum memadai. Candi Muaro Jambi merupakan bekas pusat peribadatan Budha Tantrayana. Pada 1976 dilakukan penelitian dan reservasi arkeologi ditemukan ratusan Menapo atau gundukan tanah yang mengandung struktur bangunan candi. Kawasan Candi Muaro Jambi memiliki sejumlah candi skala besar seperti candi Gumpung, Candi Astano, Candi Koto Mahligai, dan Candi Teluk.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006