Jakarta (ANTARA News) - Masalah halal masih menjadi kendala bagi para chef Muslim di Indonesia saat ini. Kendala ini bisa berasal dari dalam ataupun dari luar chef itu sendiri.

Menurut pengurus Asosiasi Chef Peduli Halal, Ahmad Suharna, kendala pertama ialah soal rendahnya tingkat pemahaman spiritual para chef tentang kehalalan.

"Chef harus mengerti apa yang halal dan tidak. Berbicara halal di dapurnya. Bicara soal hukum fiqih, yakni hukum sara, paham apa itu najis, jenis-jenis najis, kehalalan sumber makanan dan batas-batas kritis makanan yang bisa tercemar produk tidak halal," ujar Ahmad di sela penyelenggaraan seminar soal halal di Jakarta, Kamis.

Oleh karena itu, Ahmad menuturkan, secara garis besar, chef harus memahami lima hal, yakni mengerti dan memahami makanan dan minuman menurut syari'at berdasarkan Al-Qur'an, Hadists, Izma dan Qias.

Kemudian, lanjut dia, chef harus mengerti najis menurut syariat, sumber makanan dan minuman halal, memahami soal penyembelihan serta tentang penyimpanan dan penghidangan.

Menurut Ahmad, menjadi chef bukan saja mengerti dan memahami operasional dapur secara keseluruhan, menjawab tantangan pasar yang sangat kompetitif, menciptakan menu yang inovatif dan harus menggandengkan ke semua syar'i dengan kehendak syari'at Islam.

Di samping itu, lanjut Ahmad, kendala lainnya ialah belum adanya peraturan di Indonesia sebuah restoran harus menyediakan makanan halal. "Otomatis chef yang mengendalikan makananya tidak termotivasi untuk meramu menyajikan santapan halal, belum lagi chefnya harus berhadapan dengan owner-nya restoran yang tidak sensitif dengan hal haram," kata dia.

Ahmad mengatakan, jika seorang chef yang berorientasikan pada karir bekerja di restoran yang modern atau di hotel dengan jaringan internasional, tentulah agak sulit mempertahankan soal kehalalan mengingat kewajibannya mengikuti aturan yang ditentukan induk hotel itu.

"Halal adalah sebuah perjuangan yang tidak putus-putus, dari mulai kita bangun sampai tidur kembali. Masalah halal enggak bisa ditawar-tawar. Menjadi chef yang mementingkan kehalalan adalah sebuah kewajiban bagi seorang yang berprofesi sebagai chef yang beragama Islam," kata Ahmad.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2014