Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono mengatakan pengamanan kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) George W. Bush, sebagai kepala negara yang memiliki pengaruh besar terhadap dunia, ke Indonesia adalah wajar. "Saya kira kita harus paham, dia secara global berperan. Jadi wajar pengamanan kepala negara yang memiliki pengaruh terhadap dunia. Tapi saya yakin TNI dan Polri terutama Paspanpres sudah melakukan patokan-patokan agar kehadiran pihak Amerika tidak berlebihan," ujarnya di Jakarta, Jumat. Ia menjelaskan, pengamanan fisik dua presiden menjadi kewenangan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspanpres) masing-masing, sedangkan Polri mengamankan wilayah. Mengenai nilai kunjungan Bush ke Indonesia, Menhan menyatakan hal itu baru dapat dilihat setelah kunjungan berakhir, namun berdasarkan materi yang akan dibicarakan diharapkan akan memberi keuntungan untuk Indonesia. Menurut Juwono, kedatangan Bush ke Indonesia juga untuk menunjukkan bahwa bangsa Indonesia yang penduduknya mayoritas Muslim tidak takut terhadap globalisasi. Juwono menjelaskan, Indonesia saat ini sedang melaksanakan pembangunan ekonomi berkelanjutan sehingga ada harapan kerja sama dengan semua negara, termasuk dengan Amerika Serikat, tidak didasarkan pada ketakutan-ketakutan dan kekhawatiran globalisasi dunia. "Kunci untuk bermitra dengan AS adalah ada syarat-syarat dari kita sendiri, bukan hanya syarat-syarat dari AS," ujar Juwono seraya mengingatkan bahwa kini masih ada 39 juta orang yang penghasilannya kurang dari 1 dolar Amerika satu hari, 10 juta pengangguran, dan 60 juta orang masih menerima bantuan tunai langsung. Dengan kata lain masih ada separoh penduduk Indonesia tidak layak hidup. Juwono menyebutkan, materi pertemuan Bush dan presiden Yudhoyono di antaranya menyangkut penanggulangan penyakit, pendidikan, lingkungan hidup, pemulihan ekonomi, dan flu burung, yang diharapkan akan mengurangi kemiskinan dan mengangkat orang-orang yang terpuruk.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006