Surabaya (ANTARA News) - Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL mengerahkan KRI Sorong-911 dan pesawat Casa C-212 Aviocar untuk membantu pencarian pesawat latih yang hilang kontak di Perairan Pulau Moyo, NTB, Kamis (30/10).

Kepala Dinas Penerangan Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL, Letnan Kolonel Laut (KH) Abdul Kadir, di Surabaya, Jumat, mengatakan pengerahan KRI Sorong-911 merupakan perintah langsung dari Panglima Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL, Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, guna membantu pencarian melalui laut.

"Saat ini kapal perang dari jajaran Satuan Kapal Bantu Koarmatim itu sudah berada di sekitar Perairan Pulau Moyo," ungkapnya.

Menurut Kadir, upaya pencarian dilakukan dengan menyisir Perairan Pulau Moyo yang dilaporkan sebagai titik akhir hilangnya kontak pesawat latih jenis Liberty XL2 milik sekolah penerbangan LIFT.

"Untuk mencari objek tersebut, KRI Sorong-911 menggunakan penginderaan secara elektronika dengan radar dan pengamatan visual," tutur Kadir.

Selain itu, Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL juga mengerahkan jajaran di Pangkalan TNI AL Mataram yang dekat dengan lokasi kejadian untuk mendukung upaya pencarian pesawat latih tersebut.

Pesawat latih jenis Liberty tipe XL2 dilaporkan hilang kontak di sekitar Perairan Pulau Moyo, Sumbawa, NTB, sekitar pukul 11.25 WITA Kamis (30/10)

Saat melakukan penerbangan, pesawat terbang itu membawa dua orang penumpang, yakni Boon Huan Lua, warga Singapura selaku instruktur sekaligus pilot, dan Jati Wikranto, seorang siswa Sekolah Penerbangan LIFT dari Jakarta.

Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Marsekal Pertama TNI SB Supriadi, mengatakan, pesawat latih itu diperkirakan jatuh di kedalaman 20 meter di Perairan Pulau Moyo.

Perkiraan lokasi jatuhnya pesawat itu didasari dari penemuan sejumlah serpihan badan pesawat, seperti lembar almunium dan rompi keselamatan yang diduga milik pesawat latih tersebut.

"Berdasarkan tanda-tanda yang ada, pesawat itu kemungkinan jatuh di kedalaman 20 meter arah empat mil dari garis pantai Pulau Moyo, Sumbawa," katanya, di Mataram, Jumat.

Saat ini, lanjut Supriadi, Basarnas bersama tim gabungan dari TNI dan Kepolisian Indonesia serta dibantu masyarakat sekitar telah menuju lokasi titik penemuan pesawat terbang itu jatuh.

"Mengingat jatuhnya pesawat ini di kedalaman 20 meter di bawah laut, kami memutuskan untuk menerjunkan tim penyelam yang beranggotakan delapan orang dari Basarnas, TNI dan Polair," ujarnya.

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2014