Jakarta (ANTARA News) - Gempa tektonik berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah timur Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Minggu pagi. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Jakarta mencatat, pusat gempa yang terjadi pukul 06:27 waktu setempat itu berada pada koordinat 0,09 Lintang Selatan (LS) dan 123,42 Bujur Timur (BT) di kedalaman 153 kilometer dari permukaan laut. Jika dilihat di peta bumi, maka BMG mencatat pusat gempa tersebut berada di Teluk Tomini atau terletak pada pertengahan perbatasan di antara daratan Provinsi Gorontalo dengan kawasan Kepala Burung Pulau Sulawesi, sekitar 105 kilometer arah utara kota Luwuk. Sementara itu, ANTARA News di Palu, ibukota Sulteng), mendapat informasi bahwa masyarakat di Luwuk, ibukota Kabupaten Banggai, sebagian besar dilanda kepanikan dan segera keluar rumah, karena khawatir tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa. "Gempa terasa cukup kuat, sehingga orang-orang ketakutan dan segera berlarian ke luar menuju halaman rumah dan jalanan," kata Syahrul, warga Kelurahan Baru. Ia menimpali, "Anak-anak kecil yang masih tertidur pun secepat kilat digedong orangtuanya untuk dibawa keluar rumah." Kamaluddin, petugas BMG Palu, secara terpisah mengemukakan, gempa yang menguncang wilayah timur Sulteng itu tidak merusak bangunan permanen, dan tidak pula berpotensi menimbulkan tsunami, karena pusat gempanya cukup dalam, yaitu di atas 100 kilometer dari permukaan laut, serta berkekuatan kurang dari 6,0 SR. "Masyarakat di sana tidak perlu khawatir adanya akibat buruk yang ditimbulkan," katanya. BMG Palu mencatat, wilayah timur Provinsi Sulteng, khususnya Kabupaten Banggai di Kepulauan dan Banggai, pada 5 Mei 2000 diguncang gempa berkekuatan 6,5 SR. Gempa terbesar dalam kurun 67 tahun terakhir itu mengakibatkan 51 orang tewas dan ratusan lainnya cedera akibat tertimpa reruntuhan bangunan, serta lebih 15.000 dari 23.000 bangunan roboh dan rusak berat. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006