Hal itu disampaikan Manajer Pemasaran Retail BBM Komersial Pertamina, Yanuar Hartanto, di Sirkuit Sentul, Jawa Barat, Selasa.
Pengguna sepeda motor, kini sudah berkontribusi hingga 40 persen dari konsumsi BBM nonsubsidi.
"Mungkin karena kapasitas tangki kendaraan roda dua tidak banyak, sehingga selisih harga yang harus ditebus dalam peralihan penggunaan BBM dari yang subsidi ke nonsubsidi lebih kecil dibandingkan untuk mobil," katanya.
Lebih lanjut dia mengakui, selisih harga BBM bersubsidi dan BBM nonsubsidi cukup memengaruhi perilaku serta keputusan para pengguna kendaraan bermotor untuk beralih.
"Konsumsi BBM bersubsidi itu pada kisaran angka 40 juta kiloliter pertahun, sedangkan BBM nonsubsidi hanya 2 juta kiloliter saja," katanya.
"Secara perbandingan bahkan konsumsi BBM nonsubsidi belum mencapai 10 persen dari konsumsi BBM bersubsidi," katanya.
Pengguna sepeda motor, kini sudah berkontribusi hingga 40 persen dari konsumsi BBM nonsubsidi.
"Mungkin karena kapasitas tangki kendaraan roda dua tidak banyak, sehingga selisih harga yang harus ditebus dalam peralihan penggunaan BBM dari yang subsidi ke nonsubsidi lebih kecil dibandingkan untuk mobil," katanya.
Lebih lanjut dia mengakui, selisih harga BBM bersubsidi dan BBM nonsubsidi cukup memengaruhi perilaku serta keputusan para pengguna kendaraan bermotor untuk beralih.
"Konsumsi BBM bersubsidi itu pada kisaran angka 40 juta kiloliter pertahun, sedangkan BBM nonsubsidi hanya 2 juta kiloliter saja," katanya.
"Secara perbandingan bahkan konsumsi BBM nonsubsidi belum mencapai 10 persen dari konsumsi BBM bersubsidi," katanya.
Pewarta: Gilang Galiarta
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2014