Tokyo (ANTARA News) - Duta Besar Rusia untuk Jepang mengatakan Senin upaya diplomatik untuk mengakhiri perselisihan teritorial enam dekade berada dalam "keadaan gagal total" menjelang pertemuan tingkat tinggi para pemimpin kedua negara itu. "Situasi terakhir menyangkut masalah itu dalam keadaan gagal total," kata Alexander Losyukov, yang kembali ke Rusia bulan ini sesudah menjabat sebagai duta besar di sini sejak Maret 2004. "Kedua negara memiliki pendapat yang sama sekali berlawanan satu sama lain dan opini publik di dua negara itu nampaknya di ujung yang berlawanan dari spektrum politik," kata Losyukov dikutip AFP. "Ini sama dengan de facto penolakan terhadap sebuah resolusi," tambahnya. Rusia dan Jepang mempertentangkan kepemilikan empat kepulauan lepas pantai bagian utara Jepang, sebuah perselisihan yang telah mencegah kedua negara untuk menandatangani pakta perdamaian yang secara formal mengakhiri Perang Dunia II dan mengekang kerjasama ekonomi penuh. Pasukan Soviet menduduki empat kepulauan Kuril beberapa hari sesudah Jepang menyerah pada 1945. Perdana Menteri baru Jepang Shinzo Abe dan Presiden Rusia Vladimir Putin direncanakan akan mengadakan pembicaraan akhir pekan ini di Hanoi di sela-sela pertemuan puncak Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik. Losyukov menyuarakan suatu optimisme bagi diplomasi di bawah Abe, yang telah mengirimkan pesan-pesan kerujukan awal kepada Rusia. "Pemerintahan baru Jepang telah mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang perlu bagi hubungan bilateral. Saya menyetujui itu," katanya. Namun Losyukov menyesalkan kurangnya kemajuan sejak Januari 2003, ketika Putin dan pendahulu Abe Junichiro Koizumi menandatangani suatu "rencana aksi" yang meminta lebih banyak pembicaraan antar para pemimpin politik dan bisnis dan warga negara biasa. "Saya sangat tidak puas dengan kenyataan bahwa tidak ada kemajuan signifikan yang dilakukan menyangkut masalah ini dalam tiga tahun sejak Januari 2003," utusan itu mengatakan.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006