"Kita harus menyiapkan diri baik dari segi pendidikan, kemampuan berbahas asing maupun kualitas produk harus dipersiapkan matang. Jangan sampai, pihak luar menjadi penguasa di negeri kita," katanya di Samarinda, Jumat.
Ia mengatakan di Pasar Bebas ASEAN masyarakat harus menunjukkan diri dalam hal berkompetensi dengan warga negara asing. Yang masih menjadi kendala adalah masalah komunikasi dengan bahasa asing.
Komunikasi, menurut Rama, merupakan unsur penting untuk menunjang kelancaran kerja sama. Karena itu pemerintah diharapkan membekali anak mulai usia dini dengan bahasa asing. Jadi sejak usia dini anak-anak wajib mengenal dan memiliki kemampuan berbahasa internasional (bahasa Inggris).
"Kita ambil contoh negara tetangga, Thailand, Singapura dan Malaysia kemampuan berbahasanya berkembang pesat," katanya.
Menurut dia pasar bebas ASEAN perlu dipahami sebagai suatu yang baik dalam upaya meningkatkan perekonomian. Karena itu selain harus meningkatkan kualitas produksi, kualitas berkomunikasi pun perlu ditingkatkan.
"Harapan kita ke depan, seluruh masyarakat Kaltim siap dan semangat menyambut pasar bebas ASEAN 2015," kata politikus Partai Hanura.
Kalimantan, khususnya Kaltim, kata dia, memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah yang merupakan salah satu daya tarik bagi investor lokal maupun asing. Sudah pasti diikuti oleh terbukanya kesempatan kerja.
"Kekayaan alam yang melimpah itu, jangan sampai dikuasai oleh warga negara asing, karena kita sebagai warga negara tidak mampu mengolahnya," katanya.
Karena itu, kata Rama, seluruh masyarakat Kaltim harus harus memiliki kesadaran untuk meningkatkan kualitas demi menghadapi persaingan. Wajib bagi masyarakat mengembangkan kualitas sumber daya sesuai dengan kompetensi masing-masing.
"Masyarakat Kaltim harus dapat bersaing dengan kompetitor asing. Kualitas lebih ditingkatkan lagi dalam menghadapi era pasar bebas itu. Saya percaya, jika serius, masyarakat Kaltim mampu berkompetisi dan siap menghadapi pasar bebas ASEAN nanti," katanya.
Pewarta: Masnun
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2014
