Bogor (ANTARA News) - Persiapan pengamanan menjelang kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush untuk bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan Bogor 20 Nopember nanti, pada H-6 atau enam hari menjelang tibanya Bush, Selasa, mulai menonjol. Namun, aksi demonstrasi juga tetap berlangsung. Dari seputaran kawasan Kebun Raya Bogor (KRB) dan Istana Kepresidenan Bogor, ANTARA melaporkan sejak Selasa pagi hingga siang, patroli dan iring-iringan truk-truk TNI beberapa kali melintas, dalam rombongan tujuh hingga delapan truk. Sekitar pukul 08:00 WIB, tampak tujuh truk bertulisan Batalyon Infanteri (Yonif) 300/Raider dari Cianjur melaju dari arah Tugu Kujang menuju jalan depan pintu utama KRB dekat Pangrangi Plaza. Dua jam kemudian, yakni sekitar pukul 10:00 WIB, rombongan kendaraan berupa bus besar dan sedang, bertulisan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) juga melintas di jalur yang sama dengan pengawalan patroli polisi lalu-lintas (Polantas). Sementara itu, meskipun pengamanan mulai meningkat, dengan indikasi kian seringnya patroli dilakukan di seputaran KRB dan Istana Bogor, aksi demonstrasi di Kota Bogor masih tetap berlangsung. Puluhan elemen yang tergabung dalam "Aliansi Bogor Ganyang Bush" (ABG Bush), yang di antaranya berasal dari HMI-MPO, HMI-Dipo, GMNI, PMII, GMKI, Pemuda Demokrat dan Angkatan Muda NU, sejak pukul 09:00 WIB, berdemonstrasi di kawasan Tugu Kujang. Dalam berbagai spanduk yang dibentangkan, dan lembaran pernyataan sikapnya, ABG Bush mengusung aspirasi menolak kedatangan Presiden Bush ke Bogor. Usai melakukan aksi, dengan berjalan kaki dan sebagian menggunakan kendaraan, mereka menuju Balaikota Bogor, dan bermaksud meminta tandatangan persetujuan Walikota Bogor untuk menolak kedatangan Bush. Namun, keinginan itu tertahan di depan pintu gerbang Balaikota, yang berhadapan dengan Istana Bogor, karena satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menutup pintu gerbang, dan hingga pukul 11:00 WIB, massa masih tertahan. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006