Semarang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa sore, tiba di Semarang untuk meresmikan Masjid Agung yang dibangun dengan biaya sekitar Rp200 miliar. Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono dijadwalkan meresmikan masjid yang didirikan di Jalan Gajah Raya itu, Selasa malam pukul 20.00 WIB, yang juga dihadiri oleh Menteri Agama Maftuh Basyuni dan pejabat teras setempat, wartawan ANTARA di Semarang melaporkan. Tempat ibadah yang mulai dibangun pada September 2002 ini berdiri di atas areal seluas 10 hektar, dengan luas bangunan utama terdiri dari dua lantai, dengan kapasitas ruang utama 6.000 jamaah. Di dalam bangunan induk dilengkapi empat buah "minaret" (tiang besar) masing-masing setinggi 62 meter, dengan salah satunya dilengkapi lift. Kubah utama berbentuk setengah lingkaran dari cor beton dengan garis tengah 20 meter. Gaya arsitektur masjid yang diarsiteki Ahmad Fanani itu merupakan perpaduan antara model Jawa, Timur Tengah dan Yunani. Gaya Timur Tengah terlihat dari kubah dan empat minaretnya, dan gaya Jawa terlihat pada bentuk tajugan di atap di bawah kubah utama, Sedangkan gaya Yunani terlihat pada 25 pilar-pilar kolasium yang dipadu dengan kaligrafi Arab. Plasa atau teras masjid ini seluas 7.500 meter persegi merupakan perluasan ruang shalat yang dapat menampung sekitar 10.000 jamaah, dilengkapi dengan 6 payung raksasa yang bisa membuka dan menutup secara otomatis seperti yang ada di Masjid Nabawi Madinah. Di dalam ruang utama Masjid terdapat Al Qur`an raksasa (Mushaf Al Akbar) karya santri ponpes Al Asy`ariyyah Wonosobo yang berukuran 145 kali 95 sentimeter. Sedangkan di dalam masjid bagian timur utara terdapat bedug raksasa karya Ahmad Shobri asal Banyumas yang dinamai "Bedug Ijo" dengan ukuran panjang 310 sentimeter dan garis tengah belakang dan depan 186 sentimeter. Masjid yang pada awalnya direncanakan menelan biaya Rp30 miliar ternyata hingga proses penyelesaiannya membengkak menjadi Rp200 miliar yang bersumber dari dana APBD Propinsi Jateng. Presiden tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang setelah sebelumnya meresmikan PLTU di Cilacap.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006