Jakarta (ANTARA News) - Kepala Perwakilan Ekonomi dan Perdagangan Taipei di Indonesia, David YL Lin, menyambut baik terbentuknya wadah persahabatan masyarakat Indonesia-Taiwan di Jakarta. "Kita tidak perlu banyak bicara soal politik dan lain-lain, tetapi lebih fokus pada masalah-masalah ekonomi kedua negara," kata David, didampingi Ketua Indonesia-Taiwan Friendship Association (ITFA), Ade Nasution, di Jakarta, Selasa malam. Ia menjelaskan, Taiwan saat ini menduduki ranking ke lima dari sisi total jumlah investasi di Indonesia, yakni mencapai 13,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, Wakil Asosiasi Persahabatan Indonesia-Taiwan, Boy Saul, mengatakan lembaga ini tidak akan mengutak-atik kebijakan One China Policy yang dianut oleh pemerintah Indonesia. "Itu urusan pemerintah, yang kami kembangkan di asosiasi ini adalah hubungan perdagangan, ekonomi dan kebudayaan," kata Boy Saul yang juga anggota Komisi I DPR RI. Direktur Divisi Pers dan Informasi Taipei Economic and Trade Office (TETO) Jakarta, Chang Pong, menjelaskan bahwa hubungan kebudayaan di antara Indonesia dan Taiwan diharapkan semakin baik dengan terbentuknya asosiasi ini, karena saat ini di Taiwan terdapat lebih dari 90.000 tenaga kerja Indonesia yang berstatus resmi. David dan Chang Pong menambahkan, sama-sama puas, karena ide membentuk asosiasi ini yang sudah lama direncanakan itu akhirnya terwujud. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006