Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan mengatakan blusukan bukan ukuran prestasi kerja seorang menteri tetapi merupakan salah satu cara yang bisa ditempuh sebelum pengambilan kebijakan.

"Blusukan itu bukanlah tujuan dan ukuran prestasi kerja namun merupakan salah satu cara dalam konteks pengambilan kebijakan oleh pejabat yang berwenang," kata Ferry di Jakarta, Selasa.

Menurut Ferry kegunaan blusukan yang dilakukan oleh para menteri kabinet kerja memiliki tiga hal yang dapat menjadi dasar dan dibutuhkan dalam mengambil kebijakan yang tepat sasaran dan efektif.

"Kita semua sebagai pengambil kebijakan membutuhkan aksi blusukan agar bisa melihat, mendengar dan merasakan secara langsung hal yang ada di lapangan sehingga bisa dijadikan dasar untuk mengambil kebijakan yang tepat sasaran dan efektif," katanya.

Menanggapi kritikan banyak pihak tentang blusukan para menteri kabinet kerja yang dipimpin pasangan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sejak pelantikannya hanya pencitraan, Ferry mengatakan blusukan yang dilakukan oleh mereka jauh dari semangat tersebut dan sesuai instruksi dari presiden agar masyarakat merasakan kehadiran negara.

"Menurut saya blusukan jauh dari semangat pencitraan, terlebih hal ini bisa menegaskan kehadiran negara di tengah masyarakat yang sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi," ujarnya.

Menteri agraria sendiri telah melakukan blusukan ke berbagai daerah dengan mengunjungi kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang di berbagai tempat untuk melihat secara langsung proses pelayanan pada masyarakat dan berjanji akan ada hasilnya dan tidak hanya jadi formalitas semata.

"Semangat kita disana hasil blusukan itu kita tidak lanjuti dengan hal apa yang harus kita lakukan jadi bukan berhenti di situ saja. Selain itu blusukan juga bisa memperpendek jarak kementerian dengan masyarakat yang akan lebih leluasa dalam menyampaikan keluhan ataupun kritikan untuk memperbaiki kinerja di kementerian juga," ujarnya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2014