Jakarta (ANTARA News) - D (16), yang menyiramkan air keras ke Zulfikar--siswa SMK 1 Muhammadiyah Jakarta--, melalui keluarganya mendatangi rumah korban dan meminta maaf kepada korban juga keluarganya.

"Minta maaf. Kami juga ingin silaturahmi," kata Junaidi, ayah D, saat ditemui di rumah Zulfikar di daerah Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Rabu (12/11).

Junaidi mengaku awalnya ia tidak mengira anaknya menyiram Zulfikar dan tidak tahu juga anaknya sempat menyimpan air keras itu di rumahnya.

"Nggak tahu kenapa bisa menyimpan di rumah, dua minggu. Kalau tahu, saya buang," kata Junaidi yang datang berdua dengan adiknya.

D saat ini ditahan di Polres Jakarta Timur dan Junaidi mengatakan ia terakhir menjenguk anaknya Selasa (11/11) lalu dan kondisinya baik.

Sementara itu, Iriansyah, ayah Zulfikar, menyambut baik kedatangan keluarga pelaku untuk meminta maaf secara langsung.

"Tapi, jalur hukum tetap jalan," kata Iriansyah.

Menurut dia, proses hukum tetap berjalan untuk memberika efek jera pada pelaku sehingga kejadian seperti itu tidak akan terulang lagi.

Polisi telah menangkap seorang pelaku berinisial D (16), siswa sebuah sekolah menengah kejuruan di Jakarta, di rumahnya di kawasan Prumpung, Jumat lalu dan kini ia berada di tahanan Polres Jaktim.

Menurut Kasubag Humas Polres Jakarta Timur Kompol Sri Bhayakari dua pelaku lainnya masih dalam pencarian.

Zulfikar disiram air keras saat sedang melewati Pasar Prumpung, Jalan DI Panjaitan bersama teman-temannya sepulang belajar kelompok, Jumat (7/11) sekitar pukul 18.15.

Ia yang saat itu sedang dibonceng dengan motor oleh temannya, Wahyu, disiram oleh pelaku dari sebelah kanan.

Ia mengalami luka di wajah, pundak, dan lengan bagian kanan dan temannya, Wahyu, juga terkena air keras.

Selain Zulfikar dan Wahyu, siswa bernama Irfan, yang berada di motor lain juga terkena air keras tersebut.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2014