Mataram (ANTARA News) - Dua orang tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam bentrokan fisik antara warga Kampung Rembitan dan Penyalu, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terjadi Rabu malam pukul 24.00 WITA. Dua korban meninggal dunia itu adalah Mamiq Nun dan Kdi, sementara situasi di dua kampung bertetangga yang bertikai tersebut berhasil dikendalikan setelah dua pleton pasukan Brimob dan dua pleton Unit Perintis Shabara (UPS) diterjunkan ke lokasi, kata Kabid Humas Polda NTB, AKBP H.M. Basri di Mataram, Kamis. Kini aparat Polres Mataram dan Polda NTB sedang mengumpulkan barang-barang bukti dan melakukan razia senjata tajam di dua kampung yang bertikai. Polisi juga sedang memfasilitasi pertemuan tokoh agama dan masyarakat setempat untuk mencari jalan keluar dalam mengatasi masalah tersebut. Dari informasi yang dihimpun ANTARA, bentrokan terjadi akibat kesalahpahaman ketika warga dua kampung itu menggelar sebuah acara "Sejati Selabar" (pemberitahuan oleh keluarga mempelai pria kepada calon mempelai wanita) yang merupakan tradisi menjelang upacara perkawinan di daerah itu. Dalam pelaksanaan "Sejati Selabar" untuk calon mempelai dari dua kampung itu, terjadi kesalahpahaman yang diduga menyinggung salah satu pihak sehingga terjadilah bentrokan itu. Bentrokan fisik antarwarga di Kecamatan Pujut itu merupakan yang kedua kalinya dalam dua bulan terakhir. Bentrokan sebelumnya melibatkan antarwarga Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat dan Ketara, Kecamatan Pujut yang menyebabkan satu orang meninggal dunia dan empat menderita luka.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006