Seoul (ANTARA News) - Korea Utara kembali mendesak Korea Selatan untuk menangguhkan pelatihan militer besar-besaran yang sedang berlangsung, mengklaim bahwa latihan itu membuat hubungan antar-Korea merosot ke krisis terburuk.

Pelatihan militer Hoguk yang melibatkan sekitar 330.000 tentara telah berlangsung sejak Senin malam dengan tujuan memperkuat postur pertahanan terhadap tumbuhnya ancaman Korea Utara.

Pelatihan militer 12 hari ini adalah yang terbesar yang pernah dilakukan.

Menyebut pelatihan itu sebagai "manuver intensif untuk menghancurkan hubungan antar-Korea," Rodong Sinmun, organ Partai Buruh Korea Utara, mengatakan bahwa itu adalah yang terbaru dalam serangkaian "provokasi militer mengerikan Korsel" yang "membawa krisis terburuk dalam hubungan antar-Korea."

Menuduh Seoul meledakkan kesempatan mengadakan pembicaraan tingkat tinggi dengan Korea Utara, negara komunis itu mengancam bahwa "penjajah akan dibakar sampai mati oleh api yang mereka miliki jika mereka terus mengabaikan upaya tulus kami dan meluncuran tembakan."

Kedua Korea sepakat untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi pada awal November, paling lambat, tetapi negara komunis itu mengatakan tidak akan mengadakan dialog dengan Selatan sampai kelompok aktivis berhenti mengirimkan selebaran anti-Pyongyang di perbatasan.

Dalam satu artikel yang terpisah, Rodong Sinmun menegaskan bahwa militer Korea Selatan telah meluncurkan "pelatihan terbesar yang pernah dilakukan untuk intrusi ke Utara," sambil menyatakan bahwa latihan itu defensif, demikian laporan Yonhap.

Korea Utara telah lama menentang latihan Hoguk, sementara pemerintah Seoul mengatakan pelatihan tahunan itu untuk meningkatkan postur bersama dan koordinasi antara berbagai cabang militer.

Korea secara teknis masih dalam keadaan perang setelah Perang Korea 1950-53 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. Sekitar 28.500 tentara AS ditempatkan di sini untuk mencegah dan menghadapi potensi ancaman dari negara komunis itu.

(Uu.H-AK)

Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2014