Jakarta (ANTARA News) - Dua helikopter Sikorsky "Black Hawk" milik Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force) tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis siang, untuk mendukung pengamanan kunjungan Presiden AS George Walker Bush ke Indonesia pada 20 November 2006. Dua helikopter itu tiba sekitar pukul 12.00 WIB dan akan melakukan tes terbang (test flight) sepanjang rute yang akan dilalui Bush dari Pangkalan Udara Halim menuju Bogor, kata Kepala Dinas Operasi Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Kolonel Gutomo, kepada ANTARA News di Jakarta, Kamis. Kedatangan Bush ke Indonesia, menurut sumber ANTARA News akan di kawal oleh satu kapal induk dari Armada Tujuh AS yang bermarkas di Sasebo, Jepang, USS Essex, dua helikopter Sikorsky Black Hawk, empat pesawat siluman dan satu pesawat peringatan dini (AWACS). Empat hari menjelang kedatangan Bush ke Indonesia, pengamanan di sekitar Pangkalan Udara (Lanud) dan Bandara Halim Perdanakusuma terus ditingkatkan. Sejumlah aparat keamanan baik TNI dan Polri berjaga-jaga di sekitar lingkungan Lanud dan Bandara, baik secara terbuka maupun tertutup. "Pengamanan terus ditingkatkan tanpa mengganggu aktivitas Bandara. Penerbangan reguler di Lanud dan Bandara tetap berjalan normal. Kecuali pada hari `H` dan jam `J`, semua aktivitas penerbangan akan dihentikan sementara," kata Gutomo menjelaskan. Pengamanan terhadap kedatangan Presiden Bush terutama dilakukan di Lanud Halim dan sekitarnya yang dilakukan oleh 2.405 aparat TNI/Polri serta 10 ekor anjing pelacak. Pada kesempatan terpisah, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Laksamana Muda Mohammad Sunarto Sjoekronoputro menegaskan, TNI tidak akan membiarkan resiko sekecil apapun dalam pengamanan VVIP Bush selama enam jam di Indonesia. "Karena itu, kami telah mengerahkan sebagian personel TNI terutama dari Kodam Jaya dan Kodam III/Siliwangi untuk meningkatkan pengamanan dan kewaspadaan di beberapa tempat yang kemungkinan akan dilalui dan disinggahi Bush," ujarnya. TNI dan Polri, kata Sunarto, telah mengantisipasi segala bentuk ancaman dan gangguan keamanan yang mungkin timbul sebelum, saat dan setelah kunjungan Bush ke Indonesia. "Ancaman dan gangguan yang mungkin muncul seperti aksi demonstrasi dan teror telah kami antisipasi, sesuai indikasi yang didapat melalui kegiatan intelijen," tuturnya. Untuk mengamankan kunjungan orang nomor satu AS itu, TNI mengerahkan unsur tempur tiga pesawat F-16 Fighting Falcon, enam pesawat Hawk 100/200 dari Pangkalan Udara Supadio dan tujuh Hawk 100/200 dari Pangkalan Udara Pekanbaru. Masing-masing pesawat tersebut akan disiagakan di Bogor dan Jakarta. Selain unsur tempur, TNI juga mengerahkan unsur-unsur anti teror dari masing-masing angkatan, seperti Sat-81 Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) Marinir dan Detasemen Bravo TNI AU.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006