Gorontalo (ANTARA News) - Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemerintahan Kabupaten Gorontalo mengaku menyesal telah mengikuti aksi demo sebagai protes terhadap penghinaan Fadel Muhamad kepada Bupati Gorontalo, David Bobihoe, pada Selasa (14/11) lalu. "Saya menyesal ikut demo, karena ternyata hanya dimanfaatkan sebagai ajang kampanye untuk mendukung salah satu pasangan calon dalam Pilkada," kata salah seorang guru di Kecamatan Batudaa, yang minta identitasnya dirahasiakan. Ia menjelaskan, sehari sebelum aksi tersebut digelar, ia mendapat pemberitahuan dari pimpinannya, untuk menghadiri suatu pertemuan di Mall Limboto, pada Selasa (14/11) pukul 07.00 Wita. Namun, setelah tiba di Mall Limboto, ia baru menyadari bahwa pada hari itu akan digelar demo untuk memprotes pernyataan Fadel yang telah menghina Bupati Gorontalo beberapa waktu lalu. "Saya tidak menyangka kalau para PNS akan dilibatkan dalam aksi tersebut. Apalagi dari sebagian besar yang hadir, juga belum tahu dimana letak permasalahannya," katanya. Lebih jauh ia mengungkapkan, jika sebelumnya telah mengetahui bahwa pertemuan yang dimaksud adalah untuk menggelar demo, maka ia pasti memutuskan untuk tidak terlibat dalam unjuk rasa tersebut. "Terlebih lagi melihat ada beberapa mobil yang dipakai untuk mengangkut massa, sudah ditempeli stiker salah satu pasangan calon. Ini kan sama sama menjebak PNS," ungkapnya, dengan nada kecewa. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Udin (29), salah seorang pegawai di lingkungan pemerintah Kabupaten Gorontalo, yang mengaku telah mengetahui rencana aksi demo tersebut sebelumnya. "Saya ikut dengan alasan untuk membela Bupati. Tapi yang sangat disesalkan, kenapa aksi tersebut lebih menjurus kearah politik dengan memanfaatkan PNS sebagai alat untuk menghujat kontestan Pilkada lainnya," tandasnya. Belum lagi, kata dia, aksi demo yang melibatkan ratusan PNS tersebut, mendapat kecaman dari berbagai pihak, sehingga para abdi negara tersebut merasa sangat terancam baik dari segi karir maupun kenyamanan dalam melaksanakan tugasnya. Ia berharap Bupati Gorontalo berupaya untuk membersihkan nama baik para PNS yang telah tercemar, dengan adanya aksi tersebut, agar tidak menimbulkan masalah lain dikemudian hari. "Saya khawatir, jangan sampai malah Bupati yang balik didemo oleh PNS, meskipun ia sendiri mengaku tidak terlibat dalam pengerahan massa tersebut," katanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006