Bogor (ANTARA News) - Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor (PKT-KRB) di bawah otoritas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mulai Sabtu hingga hari Senin (20/11), resmi ditutup untuk umum, terkait dengan persiapan kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush, yang akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan Bogor. Hampir semua titik di KRB, sejak Sabtu pagi, seluruhnya telah diisi oleh aparat TNI, dan kondisi itu menyebabkan seluruh karyawan --yang semuanya berjumlah 375 orang--yang pada Sabtu ini mestinya masih bekerja, walaupun ditutup bagi pengunjung umum, kesulitan untuk melaksanakan tugasnya. "Semua pegawai KRB sekarang ini hanya bisa bekerja pada dua gedung yakni di Gedung Konservasi dan gedung di dekat Museum Zoologi," kata Ir Sugiarti, jurubicara PKT-KRB, yang juga Kasubag Jasa dan Informasi kepada ANTARA News. Sementara itu, Kabag Tata Usaha PKT-KRB, Amas secara terpisah membenarkan bahwa pada hari Sabtu ini, mestinya seluruh karyawan --baik petugas kebersihan, penyapu jalan dan para peneliti--seharusnya masih bekerja, kecuali pada hari Minggu (19/11) dan Senin (20/11), dimana pola pengaturannya adalah hanya diperuntukkan bagi karyawan yang piket. "Untuk hari Minggu (19/11) dan Senin (20/11), karyawan piket ada sebanyak 75 orang, terutama petugas kebersihan dan Satuan Pengamanan (Satpam)," kata Amas. Di luar petugas piket tersebut, selebihnya "diliburkan". Diakuinya bahwa pada hari Sabtu ini --yang umumnya sejak pagi sudah "dibanjiri" pengunjung untuk liburan akhir pekan--sejauh pantauannya mulai pukul 06:30 WIB hingga pukul 08:45 WIB, tidak satu pun ada pengunjung yang datang ke kawasan berhawa sejuk dan selama ini menjadi "paru-paru" Kota Bogor itu. "Mungkin masyarakat sudah mengetahui dari gencarnya pemberitaan media massa bahwa sekitar KRB dan Istana Presiden kalau didatangi malah membuat warga jadi repot," katanya. Sedangkan Sugiarti menambahkan bahwa dengan kondisi dimana karyawan kini hanya terkonsentrasi di dua gedung, kemungkinan aktivitas di KRB hanya akan sampai pukul 12:00 WIB. "Karena kita juga tidak bisa bekerja optimal, semua titik termasuk di Kantor Anggrek dan Bagian Informasi juga sudah di isi tentara," katanya. Selain itu, kecuali di gerbang Gedung Konservasi dan di dekat Kantor Pos Djuanda, seluruh gerbang utama telah digembok sehingga tidak memungkinkan untuk masuk kawasan itu. "Kunci yang masih kita pegang hanya di Gedung Konservasi, sedangkan di pintu gerbang dekat Kantor Pos Djuanda apakah juga sudah dialihkan, belum kita cek lagi," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006