Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Irjen Pol Adang Firman mengemukakan, tingkat ancaman terorisme menjelang kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) George Walker Bush ke Indonesia pada 20 November mendatang, relatif tinggi. "Karena itu, perlu kita waspadai betul," katanya ketika dikonfirmasi ANTARA News usai Rapat Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) di Jakarta, Sabtu petang. Ia mengatakan, indikasi ancaman terorisme itu tetap ada dan harus diwaspadai mengingat potensinya ada. "Sampai sekarang, indikasinya memang belum tampak tetapi ditengarai akan meningkat," ujar Adang. Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar mengemukakan, ancaman terorisme di Indonesia tetap ada selama kelompok-kelompok teroris seperti kelompok Noordin M Top belum tertangkap semua. "Ya ancaman itu tetap ada, selama kelompok Noordin M Top belum tertangkap semua," katanya. Tentang seberapa besar ancaman terorisme tersebut, Syamsir mengatakan, besar kecilnya masih dihitung tetapi yang jelas harus diwaspadai termasuk fokus pergerakkannya. "Sampai sekarang masih dihitung dan belum ketahuan sudah bergerak ke mana, yang jelas akan diwaspadai terus," katanya. Sedangkan Menko Polhukam Widodo Adi Sucipto mengatakan, pengamanan yang dilakukan menjelang dan selama kunjungan Bush ke Indonesia, telah dipersiapkan sesuai prosedur dan berdasarkan analisa-analisa situasi yang berkembang. "Saya kira, tidaklah perlu panik. Yang jelas konsep pengamanan sudah disesuaikan dengan berbagai analisa situasi yang dilakukan aparat intelijen sesuai kebijakan yang ada," tuturnya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006