Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus mencatat nilai fantastis di pasar saham diperkirakan tidak akan berfluktuasi banyak pada perdagangan pekan depan, sehubungan dengan kehadiran Presiden AS, George W. Bush, di Istana Bogor mendatang, serta demo-demo yang terus digelar untuk menolak kehadirannya. "Kekhawatiran memang ada, tetapi kelihatannya tidak akan mendominasi sentimen pasar. Kalaupun ada gejolak, maka itu akan bersifat jangka pendek," kata Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Kresna Dwi Setiawan, menjawab ANTARA, pada akhir pekan ini di Jakarta. Dia menyatakan pergerakan di pasar saham pada pekan depan akan lebih dipengaruhi oleh sentimen masing-masing emiten, dan tampaknya belum akan ada sentimen eksternal yang akan mengubah komposisi IHSG secara drastis. "Kelihatannya pola-polanya masih akan sama dengan pekan kemarin, yaitu pola yang bervariasi," katanya. Presiden Bush akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (20/11), di Istana Bogor. Sejumlah unjukrasa menolak kedatangan Bush telah digelar dalam beberapa hari belakangan ini di beberapa tempat di Indonesia, termasuk terhadap pembangunan helipad di kawasan Istana Bogor yang dianggap mengganggu keindahan dan ketertiban di sana. Pemerintah sendiri juga terus meningkatkan keamanan di berbagai tempat, terutama di sekitar lokasi pertemuan, apalagi setelah sebelumnya sempat terjadi insiden ledakan bahan peledak berkekuatan rendah di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur. Di perdagangan pekan lalu, IHSG ditutup pada level 1.672,108 dalam perdagangan yang bervariasi. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006