Manila (ANTARA News) - Imelda Marcos, janda mendiang diktator Filipina terguling Ferdinand Marcos, meluncurkan "Imelda Collection" yang terdiri atas baju dan permata di Manila, Sabtu, dengan menyebut koleksi tersebut sebagai sumbangsihnya untuk mengangkat semangat bangsa. Imelda Marcos, yang terkenal berkat gaya hidup jetset dan sifat borosnya semasa dua dasawarsa pemerintahan suaminya, mengemukakan dirinya meluncurkan koleksi mode itu "karena saya ingin memberikan warisan Marcos kepada rakyat." Koleksi itu, yang diluncurkan di sebuah hotel mewah di kawasan pinggiran Manila, terdiri dari gaun resmi Filipina dengan lengan kupu-kupu, yang pernah menjadi trademark Imelda Marcos, namun dihiasi dengan campuran kain Filipina. Setiap gaun merepresentasikan tahapan dari kehidupan mantan ratu kecantikan itu, mulai dari masa gadis di Filipina Tengah hingga menjadi istri Marcos yang terpilih pada 1965, dan "periode gelap", yang tampaknya merujuk kepada masa kejatuhan keluarga itu dari tampuk kekuasaan, demikian menurut laporan AFP. Koleksi itu juga meliputi berbagai tas tangan, sepatu, kalung, gelang dan bros, foto Imelda, mutiara, batu mulia. Gaun, permata dan tas tersebut semuanya dijual dengan harga ribuan peso per buah. Bahan daur ulang? Imelda menolak untuk memperkirakan nilai koleksi miliknya, dengan menyatakan semua itu dibuat dari bahan daur ulang dan "bahan sisa dan sampah." "Bukan nilainya yang terutama. Koleksi itu melambangkan semangat tak ternilai dari manusia," katanya, sambil menambahkan dirinya berharap langkahnya akan mengilhami semua orang di seluruh dunia untuk juga mendaur-ulang barang-barang buangan menjadi barang-barang yang indah. Saat ditanya apakah koleksi itu hanya meneguhkan citranya yang suka bermewah-mewahan di sebuah negara miskin, janda Marcos itu menukas "apa salahnya dengan bermewah-mewahan? Apakah Tuhan bermewahan-mewahan dengan keindahan dan cintanya?" Janda Marcos itu menepis spekulasi bahwa koleksi baru itu merupakan bagian kampanye untuk mengincar jabatan pada pemilihan lokal dan Kongres pada Mei mendatang, dengan menegaskan pencalonan itu akan merusak jadwalnya dan dia tak lagi tertarik pada dunia politik. Menurut Imelda, hasil dari penjualan koleksi barang-barangnya akan digunakan untuk kegiatan amal. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006