Denpasar (ANTARA News) - Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD I Partai Golkar Jogyakarta, Gandung Pardiman mengatakan, dalam kepengurusan DPP Golkar kedepan tak bisa dilepaskan dari unsur ABG (Abri, Birokrasi dan Golkar).

"Jangan sampai Golkar kehilangan jati diri. ABG tak bisa dihilangkan dari Golkar tapi kemasannya harus dalam bingkai reformasi. Golkar tidak boleh kehilangan jejak," kata Gandung di arena Munas IX Golkar, Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Selasa.

Ia menambahkan, selama ini, Golkar selama ini seperti kehilangan jati diri dan jenis kelaminnya karena ABG tidak ada di Golkar.

"Kalau Golkar konsisten dengan paradigma barunya, jenis kelamin harus jelas. Dengan ABG, maka jenis kelamin Golkar semakin jelas. Cerminan ABG adalah Partai Demokrat, PDIP. Golkar malah lupakan jati dirinya," kata Gandung.

Ketika ditanya posisi yang pas untuk ABG, Gandung menyebutkan, apapun posisi ABG dalam kepengurusan Golkar terserah ketua umum terpilih.

"Yang penting, Golkar dan ABG adalah ibarat ikan dan air. Golkar dan ABRI seperti itu, tak bisa dilepaskan sama sekali karena sama-sama memperjuangkan Pancasila.  Kalau saya, apapun posisinya, ABRI itu dilibatkan," kata Gandung.

Sedangkan untuk kedepan, Golkar dalam meraih suara pada Pemilu 2019, mantan anggota DPR RI itu menyebutkan, hilangnya stigma bahwa Golkar adalah partai korupsi harus dipertahankan.

"Golkar sudah tidak lagi distigmakan sebagai partai korupsi, itu harus dijaga dan itu adalah modal. Kalau ada kader Golkar melakukan korupsi, Partai jangan bela dan itu akan sangat menguntungkan Golkar 2019 mendatang," kata Gandung.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014