Serang (ANTARA News) - Dari hasil otopsi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang dan dokter Polda Banten disimpulkan bahwa mayat yang ditemukan hangus terbakar di dalam kapal KMP Lampung adalah Hidayatullah, Anak Buah Kapal (ABK) dari kapal tersebut yang hilang sejak kapal tersebut terbakar, Kamis (16/11) lalu. "Kami menyelidikinya dari dua metode, yaitu metode visual dan ilmiah, dan dari kedua metode tersebut ada kesamaan terhadap ciri-ciri yang dimiliki Hidayatullah," kata dr Budi Suhendar SpF, DFM dari instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD Kabupaten Serang kepada ANTARA News di Serang, Minggu malam. Dalam menentukan ciri-ciri mayat yang terbakar itu, dr Budi Suhendar bekerjasama dengan Iptu dr. Romi Sebastian Kotto dari dokter Polres Pandeglang dan dr Nanang dari Polda Banten. Menurut Budi, mayat yang sudah berwarna hitam itu matinya bukan karena terkena api langsung, tetapi terbakar karena terkena panas, sehingga tubuh mayat masih melekat pakaian walaupun sudah tidak utuh lagi. Dari pakaian inilah setelah dicocokkan dengan keterangan dari keluarga atau sahabat korban memiliki kesamaan, kata Budi seraya menambahkan penyelidikan itu melalui metode visual. Melalui metode ilmiah, mayat yang sudah hangus terbakar itu dapat dilihat dari gigi korban, atau dengan melihat golongan darah melalui rambut korban, namun untuk golongan darah ini memerlukan waktu untuk pembuktiannya, kata Budi. Kepastian bahwa mayat tersebut adalah Hidayatullah juga bisa diketahui melalui data ekkusif, yaitu melihat dari keadaan di lapangan bahwa dari sekian banyak penumpang, yang dinyatakan hilang hanya satu orang, sehingga bila di lapangan ditemukan sosok mayat itu pastilah orang yang dianggap hilang satu orang tersebut. Setelah memastikan bahwa mayat yang terbakar itu adalah Hidayatullah, kemudian keluarga korban langsung membawanya ke rumah duka di Merak, Cilegon, dan rencananya malam ini juga dikuburkan. Peristiwa terbakarnyan KMP Lampung di sekitar tiga kilometer dari Pelabuhan Merak itu, hanya satu orang yang meninggal, sementara 144 penumpang selamat, 18 ABk juga selamat dan termasuk Nakhoda Kapal Agus Riadi.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006