Yogyakarta (ANTARA News) - Industri telematika Indonesia mempunyai potensi untuk berkembang karena pasar masih terbuka, kata Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito.

"Untuk itu dibutuhkan sinergi antara industri dan perguruan tinggi. Sinergi itu menjadi harapan bagi pemerintah untuk mengembangkan industri lokal," katanya pada "Konferensi Big Data Indonesia 2014", di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, konferensi itu merupakan sarana untuk mempresentasikan dan mendiskusikan inovasi terkini, tren, dan tantangan praktis yang dihadapi serta solusinya dalam bidang "big data" di Indonesia.

"Konferensi itu menjadi momentum kebangkitan industri dalam negeri di kancah persaingan global. Biasanya kita berkiblat pada Jepang, padahal kita punya potensi di pasar hardware, software maupun telematika," katanya.

Ia mengatakan industri lokal Indonesia seperti "hardware", "software" hingga telematika mempunyai potensi untuk berkembang.

"Kami berkomitmen industri dalam negeri kembali menjadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya.

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Dwikorita Karnawati mengatakan kegiatan itu bisa membuka peluang kerja sama baru dengan perusahaan teknologi informasi baik lokal maupun global.

Menurut dia, hal itu karena relevansi big data dengan semua bidang termasuk industri seperti telekomunikasi, manufaktur, jasa keuangan, periklanan, kesehatan, minyak dan gas, retail, sektor publik, pendidikan, dan penelitian.

"UGM terbuka dengan dunia industri untuk kerja sama, termasuk dalam bidang big data," katanya.

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014